Ntvnews.id, Jakarta - Kapolres Ngada nonaktif, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja diketahui memesan sebuah kamar hotel di kawasan Kota Kupang, NTT. Kamar tersebut dipakai untuk melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur.
Lebih parah lagi, AKBP Fajar menggunakan identitas foto copy surat izin mengemudi (SIM) untuk memesan kamar tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTT, Kombes Pol. Patar Silalahi di Mapolda NTT.
"Dari hasil penyelidikan tersebut benar diduga pelaku memesan kamar dengan identitas yang tidak terbantahkan lagi yaitu foto copy SIM di resepsionis hotel tersebut atas nama FWLS. Itu tidak terbantahkan lagi," kata Kombes Pol. Patar Silalahi, dilansir Rabu, 12 Maret 2025.
Pada tanggal 11 Juni 2024, sebuah kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur terjadi di salah satu kamar hotel di Kota Kupang. Korban dalam peristiwa tragis ini adalah seorang anak perempuan berusia enam tahun. Hal ini dikonfirmasi oleh pihak kepolisian melalui hasil penyelidikan yang mendalam.
"Hasil penyelidikan benar peristiwa (pencabulan terhadap anak) itu terjadi di salah satu hotel di Kota Kupang tanggal 11 Juni 2024," ujar Patar.
AKBP Fajar, pelaku dalam kasus ini, secara terang-terangan mengakui perbuatannya saat menjalani proses interogasi oleh Bidang Propam Polda NTT pada 20 Februari 2025. Selama interogasi, pelaku memberikan keterangan dengan lancar tanpa adanya hambatan, yang semakin menguatkan dugaan atas tindak pidana yang dilakukan.
"Yang bersangkutan juga dari hasil interogasi secara terbuka secara lancar tidak ada hambatan dalam memberikan keterangan mengakui semua perbuatannya," kata Patar.
Kasus ini pertama kali terungkap ketika Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri menerima surat pada tanggal 23 Januari 2025. Surat tersebut berisi laporan dugaan kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di salah satu hotel di Kupang.
Laporan tersebut berasal dari Australian Federal Police (AFP) yang diteruskan kepada Divhubinter Polri. Setelah menerima laporan, Ditreskrimum Polda NTT segera melakukan penyelidikan ke hotel yang diduga menjadi tempat kejadian perkara.