Ntvnews.id, Pyonyang - Korea Utara untuk pertama kalinya meluncurkan kapal selam bertenaga nuklir, yang diperlihatkan dalam sejumlah foto resmi yang dirilis pemerintah setempat.
Dilansir dari The Korea Times, Kamis, 13 Maret 2025, kapal selam nuklir tersebut masih dalam tahap pembangunan, seperti yang terlihat dalam foto-foto yang dipublikasikan oleh kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA.
KCNA merilis beberapa gambar yang memperlihatkan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, mengunjungi sebuah galangan kapal. Dalam laporan itu disebutkan bahwa "kapal selam berpemandu rudal strategis bertenaga nuklir" sedang dalam proses pengerjaan. Namun, KCNA tidak mengungkapkan rincian lebih lanjut mengenai kapal selam tersebut.
Menurut Moon Keun Sik, seorang ahli kapal selam dari Universitas Hanyang, Seoul, kapal perang ini kemungkinan memiliki bobot sekitar 6.000 hingga 7.000 ton dan dapat membawa sekitar 10 rudal.
Baca Juga: Duh! Amarah Korut Tersundut Lagi oleh AS
Moon menyoroti penggunaan istilah "rudal berpemandu strategis", yang mengindikasikan bahwa kapal tersebut mampu membawa senjata berkemampuan nuklir.
Selain kapal selam nuklir, Kim Jong Un juga menilai bahwa Pyongyang masih memerlukan senjata lain, seperti rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat, senjata hipersonik, satelit mata-mata, serta rudal multihulu ledak.
Untuk memperoleh senjata-senjata tersebut, Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba.
Kemampuan negara itu dalam menembakkan rudal dari bawah air menjadi perhatian serius bagi Korea Selatan, karena peluncuran semacam ini lebih sulit untuk dideteksi oleh Seoul.
Di tengah kekhawatiran tersebut, muncul pertanyaan mengenai dari mana Korea Utara memperoleh sumber daya dan teknologi untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir, mengingat negara itu tengah menghadapi sanksi internasional dan kondisi ekonomi yang sulit.
Baca Juga: 2 Tentara Korut Ditangkap Ukraina
Moon menduga bahwa Pyongyang mungkin mendapat bantuan dari Rusia, sebagai imbalan atas dukungan senjata dan tenaga militer dalam perang Rusia-Ukraina.
Ia juga memperkirakan bahwa Korea Utara bisa melakukan uji coba kapal selam nuklir tersebut dalam waktu satu atau dua tahun ke depan.
Pada tahun 2023, Korea Utara pernah mengklaim telah meluncurkan "kapal selam nuklir taktis" pertamanya. Namun, para ahli luar meragukan klaim tersebut dan berspekulasi bahwa kapal itu sebenarnya masih menggunakan tenaga diesel.
Saat ini, Korea Utara diperkirakan memiliki 70 hingga 90 kapal selam bertenaga diesel, menjadikannya salah satu armada kapal selam terbesar di dunia. Namun, sebagian besar kapal tersebut sudah usang dan hanya mampu meluncurkan torpedo serta ranjau, bukan rudal.
Hingga kini, belum ada konfirmasi bahwa Korea Utara benar-benar telah mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir.