Ntvnews.id, Canbera - Seorang wisatawan asal Inggris tersesat setelah mengikuti petunjuk arah dari sebuah aplikasi navigasi, hingga tanpa sengaja memasuki jalan tol dengan menggunakan sepeda.
Dilansir dari Daily Mail, Kamis 13 Maret 2025, turis bernama Emma Louise sedang berlibur di Sydney, Australia. Awalnya, ia menyewa Lime Bike untuk berkeliling kawasan Central Business District (CBD).
Saat memasukkan alamat tujuan di aplikasi, Louise memilih mode berjalan kaki. Namun, tanpa disadari, karena kecepatan sepedanya meningkat, aplikasi secara otomatis beralih ke mode kendaraan, sehingga ia akhirnya masuk ke jalur yang tidak diperuntukkan bagi pesepeda.
Louise sempat merekam dirinya berdiri di tengah jalan tol, kemudian menghubungi pihak kepolisian untuk meminta bantuan.
"Saya menelepon polisi non-darurat dan mereka berkata, 'oke, saya akan mengirim mobil polisi'," ungkapnya.
Baca Juga: Andalkan Google Maps, Mobil Wisatawan Asal Jakarta Terperosok ke Sawah di Kuningan
Setelah menutup telepon, Louise baru menyadari bahwa ia tidak mengenakan helm, yang merupakan persyaratan bagi pengendara sepeda di daerah tersebut.
"Saya tidak punya helm, mereka akan mendenda saya karena tidak mengenakan helm. Saya tidak tahu harus berbuat apa," katanya.
Di negara bagian New South Wales (NSW), pengendara sepeda yang tidak memakai helm dapat dikenakan denda sebesar USD 410. Selain itu, pelanggaran aturan akses jalan bisa berujung denda antara USD 320 hingga USD 2.200 (setara Rp 36 juta) yang ditetapkan oleh pengadilan.
Transport for NSW mengirimkan dua pekerja tanggap darurat dan sebuah truk derek untuk membantu Louise dan sepedanya keluar dari terowongan.
Louise menyebut para pekerja dari Transport for NSW sebagai "pahlawannya", mengungkapkan rasa terima kasih karena telah membantunya keluar dari situasi berbahaya tersebut. Sementara itu, pengguna media sosial justru menanggapi kejadian ini dengan humor.
Pihak Transport for NSW menekankan bahwa sangat penting bagi pengendara sepeda dan e-bike untuk mematuhi peraturan lalu lintas.
Baca Juga: Miris, Orang Tersesat di Gunung Gegara Ikuti Maps di Smartphone
"Peraturan dibuat untuk menjaga pengendara, serta orang-orang yang berbagi jalan atau jalur dengan mereka, tetap aman," ujar seorang juru bicara kepada Yahoo News.
Sebagian besar terowongan tidak dirancang untuk penggunaan sepeda, karena merupakan jalur kendaraan berkecepatan tinggi yang tidak memiliki infrastruktur khusus bagi pesepeda maupun pejalan kaki.
"Sangat penting juga bagi pengendara untuk selalu mengenakan helm, yang dapat secara drastis mengurangi risiko cedera saat terjatuh atau mengalami kecelakaan," tambah juru bicara tersebut.
Selain itu, pihaknya mengimbau agar pengendara memastikan aplikasi navigasi mereka telah diatur ke mode sepeda serta menghindari rute yang melewati terowongan dan jalan tol demi keselamatan.