Ngeri, Para Penumpang Kereta Disandera Kelompok Militan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Mar 2025, 04:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Demosntrasi di Pakistan Demosntrasi di Pakistan (reuters)

Ntvnews.id, Islamabad - Pasukan keamanan Pakistan bersiap melakukan "operasi skala penuh" pada Rabu, 12 Maret 2025, guna membebaskan penumpang kereta yang masih disandera oleh kelompok militan.

Dilansir dari India Today, Kamis, 13 Maret 2025, kelompok separatis mengebom rel kereta api dan menyerbu kereta yang membawa lebih dari 450 penumpang pada Selasa, 11 Maret 2025 sore waktu setempat di distrik Sibi, provinsi Balochistan, yang dikenal sering mengalami konflik.

Sejauh ini, lebih dari 100 sandera telah berhasil dibebaskan, sementara tiga orang tewas, termasuk masinis kereta.

"Operasi skala penuh direncanakan pada pagi hari untuk menyelamatkan para sandera di kereta dan yang lainnya," ujar seorang pejabat keamanan setempat.

Baca Juga: AS Negosiasi Langsung dengan Hamas soal Pembebasan Sandera

Pejabat tersebut menjelaskan bahwa pasukan menghadapi tantangan karena minimnya pencahayaan di malam hari.

"Kami mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat membahayakan sandera sipil," tambahnya.

Sumber keamanan juga menyebutkan bahwa "teroris telah menempatkan pelaku-pelaku bom bunuh diri tepat di sebelah para sandera penumpang yang tidak bersalah."

Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi mengonfirmasi bahwa lebih dari 100 sandera telah dibebaskan, sementara sumber keamanan merinci bahwa jumlah tersebut terdiri dari 58 pria, 31 wanita, dan 15 anak-anak.

Namun, belum ada informasi pasti mengenai jumlah sandera yang masih tertahan di dalam kereta.

Baca Juga: Israel dan Hamas Resmi Gencatan Senjata Permanen di Gaza, Sandera Dibebaskan!

Serangan ini langsung diklaim oleh Tentara Pembebasan Baloch (BLA), kelompok separatis yang bertanggung jawab atas meningkatnya aksi kekerasan di provinsi Balochistan, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.

Pejabat senior perkeretaapian di Quetta, Muhammad Kashif, mengatakan kepada AFP bahwa "lebih dari 450 penumpang di dalam kereta" telah disandera.

Beberapa sandera yang berhasil melarikan diri pada Selasa menyatakan bahwa mereka harus berjalan selama berjam-jam melalui daerah pegunungan untuk mencapai tempat aman.

"Saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk menggambarkan bagaimana kami berhasil melarikan diri. Itu mengerikan," ujar Muhammad Bilal kepada AFP.

Dalam serangan tersebut, masinis kereta, seorang polisi, dan seorang tentara turut menjadi korban jiwa, menurut paramedis Nazim Farooq dan pejabat perkeretaapian Muhammad Aslam.

x|close