Ntvnews.id
“Seiring dengan dinamika ekonomi global yang terus berkembang, kami bersepakat untuk membentuk tim kajian khusus yang akan mengevaluasi berbagai regulasi yang berpotensi menghambat masuknya investasi ke Indonesia,” kata Luhut di Jakarta, Rabu, 13 Maret 2025.
Luhut menjelaskan bahwa ia dan Airlangga menyadari adanya sejumlah regulasi yang dinilai menghambat investasi di Indonesia.
Karena itu, mereka berencana mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar regulasi tersebut dihapus.
Baca juga: Luhut Sebut Pembentukan Family Office Sudah Masuk Tahap Finalisasi
“Jadi, nanti ada tim yang bekerja mulai besok selama seminggu. Dengan begitu, ekonomi bisa lebih bagus,” ujar Luhut.
Tim khusus ini dibentuk dengan harapan dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan menarik bagi investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Keputusan ini dihasilkan dari pertemuan antara DEN dan Kemenko Perekonomian, yang bertujuan memperkuat sinergi agar kebijakan ekonomi keduanya selaras, terkoordinasi, dan terintegrasi dengan baik.
Dalam pertemuan tersebut, Luhut dan Airlangga juga membahas berbagai isu strategis, termasuk target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
“Ini bukan target yang mudah sekali lagi, tapi saya yakin dengan strategi yang tepat melalui revitalisasi industri padat karya, percepatan investasi dan penguatan infrastruktur digital publik, kita bisa mencapai misi besar Presiden Prabowo,” katanya lagi.
Luhut meyakini bahwa koordinasi yang solid antara DEN, Kemenko Perekonomian, dan kementerian/lembaga terkait dapat menghadirkan kebijakan yang lebih efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta memberikan manfaat luas bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
(Sumber: Antara)