Luhut Minta Program Makan Bergizi Gratis Diaudit Setiap Kuartal

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Mar 2025, 12:03
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono). Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono).

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan audit program Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap tiga bulan untuk memastikan efektivitasnya. 

“Kami sudah bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Kami sepakat untuk diaudit tiap kuartal, sehingga dengan begitu kita tahu apa yang kurang dan segala macam. Karena butuh waktu untuk perbaikan,” kata Luhut di Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025. 

Luhut bertemu dengan Kepala BGN pada Selasa bersama Menteri PPN/Bappenas, Rachmat Pambudy.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas program MBG yang tidak hanya bertujuan meningkatkan gizi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga berpotensi menurunkan angka kemiskinan hingga 2,6 persen.

Baca juga: Sindiran Atalia Praratya soal Pemotongan Anggaran MBG di Tengah Kasus Korupsi Bank BJB

“Dengan target 82,9 juta penerima manfaat dan pengelolaan anggaran Rp171 triliun, keberhasilan program ini harus kita dukung bersama,” ujar Luhut.

Ia mengungkapkan bahwa program MBG telah berdampak pada pertumbuhan ekonomi, ditandai dengan meningkatnya permintaan beras, telur, dan ayam. 

“Dari program ini saja mampu menyerap hasil produksi dalam negeri dan memperkuat sektor pertanian,” kata dia lagi.

Program MBG tidak hanya membuka lapangan kerja, tetapi juga berpotensi mengurangi ketimpangan hingga 3,6 persen dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, asalkan berjalan sesuai target dan rencana.

Saat ini, MBG telah hadir di 38 provinsi dengan 2 juta penerima manfaat melalui 722 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertugas menjaga kualitas makanan serta kelancaran distribusi. Hingga akhir 2025, program ini menargetkan 32 ribu SPPG beroperasi untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. 

“Saya melihat keberhasilan program ini tidak lepas dari visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam membangun Indonesia yang lebih kuat dan mandiri. Kehadiran MBG saat ini bukan hanya sekadar program sosial, tetapi juga penggerak roda perekonomian daerah yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Luhut.

(Sumber: Antara) 

x|close