KSPI Catat 60 Ribu Pekerja di PHK Awal Tahun 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Mar 2025, 14:42
thumbnail-author
Alber Laia
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal (tengah), di sela-sela acara diskusi tentang KRIS untuk para pekerja di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Senin (10/6/2024). Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal (tengah), di sela-sela acara diskusi tentang KRIS untuk para pekerja di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Senin (10/6/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Ketua Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan bahwa setidaknya 60 ribu pekerja di Indonesia telah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang dua bulan pertama tahun 2025.

Angka ini menjadi alarm serius bagi sektor tenaga kerja, terutama di industri tekstil, garmen, sepatu, elektronik, dan sektor padat karya lainnya.

Baca Juga: Menaker Data Eks Pekerja Sritex Pasca PHK untuk Kembali Kerja Baru

“Bisa dibilang ini adalah badai PHK pada sektor tekstil, garmen, sepatu, elektronik, dan sektor padat karya lainnya. Tercatat lebih dari 60 ribu orang ter-PHK, termasuk di dalamnya adalah PT Sritex, tapi tidak termasuk anak perusahaannya,” ujar Said, pada Kamis, 13 Maret 2025.

Menurut catatan KSPI dan Partai Buruh, korban PHK berasal dari setidaknya 50 perusahaan. Dari jumlah tersebut, 15 perusahaan bahkan dinyatakan pailit.

Beberapa perusahaan yang terkena dampak paling besar antara lain:

  • PT Sritex (Jawa Tengah): lebih dari 10 ribu pekerja kehilangan pekerjaan.
  • PT Aditec (Tangerang): lebih dari 500 pekerja terkena PHK.
  • PT Danbi (Garut): lebih dari 2.000 pekerja kehilangan pekerjaan.

Fenomena ini, menurut Said, harus ditangani dengan cepat dan serius oleh pemerintah, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), agar badai PHK ini tidak terus berlanjut hingga akhir tahun.

(Sumber: Antara)

x|close