Kena Serangan Jantung Usai Ditipu Rp30 Miliar, Jenazah Kent Lisandi Dikremasi Hari Ini

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Mar 2025, 10:39
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kent Lisandi Kent Lisandi (Instagram)

Ntvnews.id, Bandung - Jenazah Kent Lisandi, korban dugaan penipuan yang melibatkan Kepala Cabang Maybank Cilegon, dijadwalkan akan dikremasi pada Jumat, 14 Maret 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Prosesi kremasi akan dilaksanakan di Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), Bandung, Jawa Barat, tempat di mana jenazahnya saat ini disemayamkan.

Informasi mengenai jadwal kremasi ini tercantum dalam pengumuman resmi yang terpasang di Rumah Duka YDSP. Sejak tiba di rumah duka, jenazah Kent telah disemayamkan dan sejumlah kerabat serta sahabat telah berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.

Kent Lisandi diketahui meninggal dunia pada Senin, 10 Maret 2025 di Bandung. Diduga, penyebab meninggalnya adalah serangan jantung. Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, terutama mereka yang mengenalnya secara pribadi maupun profesional.

Dalam sejumlah video yang tersebar di media sosial, khususnya akun gosip Instagram, terlihat sahabat dan kerabat Kent mendatangi rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir. Suasana duka begitu terasa dengan kehadiran banyak pelayat.

Jenazah Kent ditempatkan dalam peti mati berwarna putih. Di depan rumah duka, tampak deretan karangan bunga ucapan duka cita yang tersusun rapi. Salah satu karangan bunga menarik perhatian karena berasal dari bank BCA, sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi almarhum.

Kabar duka ini telah dikonfirmasi oleh Dr. Benny Wullur, SH, M.Kes, sahabat sekaligus kuasa hukum Kent, yang selama ini mendampinginya dalam menghadapi kasus dugaan penipuan bisnis ponsel senilai Rp 30 miliar. Kasus tersebut menyeret nama seorang oknum dari Maybank.

"Saya sangat berduka atas meninggalnya sahabat sekaligus klien saya, Kent Lisandi. Beliau diduga wafat akibat sakit jantung," ujar Benny.

Kent Lisandi diketahui telah mengalami masa-masa sulit beberapa bulan terakhir akibat menjadi korban penipuan dengan kerugian mencapai Rp 30 miliar.

Permasalahan ini bermula ketika Kepala Cabang Maybank Cilegon, yang berinisial AS, mengajak Kent untuk berinvestasi dan memperkenalkannya kepada seseorang berinisial RS. AS kemudian meminta Kent mentransfer sejumlah uang ke rekening RS di Maybank, dengan jaminan berupa surat resmi bank.

Dalam dokumen tersebut, tertulis bahwa dana akan diperlihatkan hanya selama dua minggu, dan setelah itu dapat dicairkan kembali. Namun, alih-alih aman, uang tersebut justru dipindahkan ke rekening istri RS sebelum akhirnya hilang tanpa jejak.

Kepolisian telah menahan kedua tersangka, AS dan RS, di Polres Metro Jakarta Pusat untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Benny Wullur mengungkapkan bahwa kasus ini sangat membebani mental dan fisik Kent.

Selain harus bolak-balik Jakarta–Bandung untuk mengurus proses hukum, Kent juga merasakan tekanan besar karena sebagian dari dana yang hilang merupakan milik rekan bisnisnya. Situasi ini semakin memperburuk kondisi kesehatannya hingga akhirnya meninggal dunia.

Kepergian Kent Lisandi meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan koleganya. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keadilan dapat segera ditegakkan bagi para pelaku yang terlibat.

x|close