Polisi: 2 Orang Jadi Tersangka Kasus Kent Lisandi, Korban Dugaan Penipuan Oknum Maybank

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Mar 2025, 12:50
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro. (Antara) Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) Kombes Susatyo Purnomo Condro mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Kent Lisandi, korban dugaan penipuan yang melibatkan oknum kepala cabang bank Maybank. Kasus dugaan penipuan dengan kerugian Rp 30 miliar itu, ditangani Polres Metro Jakarta Pusat.

"Sebelumnya kami turut berduka cita atas meninggalnya Pelapor Kent," ujar Susatyo kepada NTVNews.id, Jumat, 14 Maret 2025.

Polres Metro Jakpus sendiri, berkomitmen untuk menuntaskan kasus yang dilaporkan Kent. Penyidik Satreskrim Polres Metro Jakpus telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus tersebut.

"Dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara Kent," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakpus, AKBP Muhammad Firdaus.

Berkas perkara kasus yang diduga melibatkan Kepala Cabang Maybank Cilegon inisial AS itu, juga sudah dilimpahkan ke kejaksaan.

"(Tapi) Belum P21 (dinyatakan lengkap oleh jaksa)," ucap Firdaus.

Polres Metro Jakarta Pusat berjanji akan membereskan kasus ini. Penyidik bakal terus berusaha melengkapi berkas perkara, apabila belum dinyatakan lengkap nantinya.

"Proses hukum tetap dilanjutkan," jelas Susatyo. 

Sebelumnya, Kent Lisandi, korban dugaan penipuan yang melibatkan Kepala Cabang Maybank Cilegon, AS, meninggal dunia, Senin, 10 Maret 2025. Ia tutup usia diduga karena serangan jantung saat berada di Bandung.

Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, terutama mereka yang mengenalnya secara pribadi maupun profesional.

Dalam sejumlah video yang tersebar di media sosial, khususnya akun gosip Instagram, terlihat sahabat dan kerabat Kent mendatangi rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir. Suasana duka begitu terasa dengan kehadiran banyak pelayat.

Jenazah Kent ditempatkan dalam peti mati berwarna putih. Di depan rumah duka, tampak deretan karangan bunga ucapan duka cita yang tersusun rapi. Salah satu karangan bunga menarik perhatian karena berasal dari bank BCA, sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi almarhum.

Kabar duka ini telah dikonfirmasi oleh Benny Wullur, sahabat sekaligus kuasa hukum Kent, yang selama ini mendampinginya dalam menghadapi kasus dugaan penipuan bisnis ponsel senilai Rp 30 miliar, yang menyeret nama seorang oknum dari Maybank.

"Saya sangat berduka atas meninggalnya sahabat sekaligus klien saya, Kent Lisandi. Beliau diduga wafat akibat sakit jantung," ujar Benny.

Kent disebutnya telah mengalami masa-masa sulit beberapa bulan terakhir, akibat menjadi korban penipuan dengan kerugian mencapai Rp 30 miliar.

Permasalahan ini bermula ketika Kepala Cabang Maybank Cilegon, yang berinisial AS, mengajak Kent untuk berinvestasi dan memperkenalkannya kepada seseorang berinisial RS. AS kemudian meminta Kent menransfer sejumlah uang ke rekening RS di Maybank, dengan jaminan berupa surat resmi bank.

Dalam dokumen tersebut, tertulis bahwa dana akan diperlihatkan hanya selama dua minggu, dan setelah itu dapat dicairkan kembali. Namun, alih-alih aman, uang tersebut justru dipindahkan ke rekening istri RS sebelum akhirnya hilang tanpa jejak.

Kepolisian telah menetapkan tersangka yakni AS dan RS, serta menahannya di Polres Metro Jakarta Pusat.

Lebih lanjut, rencananya jenazah Kent akan dikremasi pada hari ini, Jumat, 14 Maret 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Prosesi kremasi dilaksanakan di Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), Bandung, Jawa Barat, tempat di mana jenazahnya saat ini disemayamkan.

x|close