Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menegaskan komitmen organisasinya dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan membangun 100 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Target ambisius ini diharapkan terealisasi sebelum 17 Agustus 2025, selaras dengan empat inisiatif utama Kadin Indonesia bertajuk "Quick Win".
Baca Juga: Kementan dan Kadin Teken MoU, Siap Perkuat Sektor Pertanian dan Capai Swasembada Pangan
"Di sini, kita membuat tugas-tugas yang fokus untuk membuat sampai dengan 100 SPPG sebelum 17 Agustus. Kita lihat apa kendalanya, lalu kita komunikasikan. Dari Kepala Badan Gizi Nasional sendiri sangat terbuka (dengan inisiatif ini)," kata Anindya.
Siswa SMP menikmati program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Majalengka. (Instagram)
Anindya mengungkapkan bahwa kolaborasi antara Kadin Indonesia dan Badan Gizi Nasional, yang dipimpin oleh Dadan Hindayana, telah berjalan dengan baik. Ia juga menekankan pentingnya administrasi yang rapi dalam pelaksanaan program ini, mengingat keterlibatan dana APBN.
Pemerintah sendiri telah meningkatkan jumlah SPPG dari sebelumnya 11 ribu menjadi 30 ribu, untuk itu, Anindya mengajak para pengusaha untuk turut serta dalam penyediaan bahan baku bagi program MBG melalui berbagai komoditas pangan, seperti cabai hingga sektor ternak.
Menurut Anindya, keberhasilan MBG tidak hanya bergantung pada pembangunan dapur SPPG, tetapi juga pada penguatan hilirisasi pangan. Dengan demikian, keterlibatan sektor swasta menjadi sangat krusial dalam memastikan rantai pasok pangan yang berkelanjutan.
"Yang menarik dari MBG ini, bukan saja dapurnya atau SPPG, tapi hilirisasinya. Nah, teman-teman di sini bisa berpartisipasi. Kami bertemu dengan Menteri Pertanian, kita terbuka lebar untuk berpartisipasi di delapan komoditas yang dibutuhkan, di luar jagung dan padi," tuturnya.
Selain MBG, Kadin Indonesia melalui "Quick Win" juga akan fokus pada tiga program prioritas lainnya yang menjadi perhatian pemerintah, yakni Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), pembangunan rumah layak dan terjangkau, serta peningkatan tenaga kerja terampil guna memenuhi kebutuhan pekerja migran.
(Sumber: Antara)