Peringatan Waisak Nasional 2025 Akan Digelar di Candi Borobudur

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Mar 2025, 15:30
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat berfoto bersama dengan para Bhikkhu. Menteri Agama Nasaruddin Umar saat berfoto bersama dengan para Bhikkhu. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2025, Karuna Murdaya, mengumumkan bahwa peringatan Waisak Nasional akan digelar di Candi Borobudur pada 12 Mei 2025.

"Kami mendukung Candi Borobudur sebagai tempat Wisata Spiritual. Mohon kehadiran Pak Menteri dan memberikan sambutan pada Waisak Nasional 2025," ujar Karuna Murdaya di Jakarta, Jumat.

Karuna menyampaikan laporan tersebut dalam audiensi dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang didampingi Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin dan Dirjen Bimas Buddha Supriyadi.

Ia mengungkapkan bahwa peringatan Waisak akan dihadiri lebih dari 150.000 orang dan akan dimeriahkan dengan pelepasan lampion pada puncak malam Waisak.

Rangkaian kegiatan keagamaan yang akan digelar antara lain bakti sosial berupa layanan kesehatan gratis bagi 8.000 masyarakat.  

Baca juga: Kemenhub Periksa 984 Bus Pariwisata Selama Libur Waisak, Cuma 45% Penuhi Syarat Teknis

Selain itu, prosesi Waisak akan berlangsung dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, yang juga menjadi lokasi utama festival lampion.

"Para Bhikkhu, Sangha, dan tokoh umat Buddha juga sangat mengharapkan kehadiran Bapak Menteri pada acara Waisak Nasional ini," katanya.

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengimbau umat Buddha yang akan merayakan Waisak 2025 untuk menjaga kesakralan upacara suci di Candi Borobudur.

"Saya berharap, Waisak nanti, jangan sampai hilang unsur sakralnya. Kegiatan sakral kemanusiaan Waisak itu jangan lebih menonjolkan aspek selebrasinya. Jangan sampai kemeriahannya mengalahkan kedalamannya. Penghayatan kedalaman makna Waisak itu lebih penting," kata Menag.

Nasaruddin menekankan pentingnya memperkuat kesakralan Waisak dengan menyalakan cahaya dalam hati setiap umat.

"Ketika seseorang keluar dari tempat ibadah, lentera dalam hatinya akan terang benderang. Jangan sampai nanti keajaiban-keajaiban agama itu diwarnai dengan sesuatu yang tidak luhur," katanya. 

(Sumber: Antara) 

x|close