Ntvnews.id, Washington - Presiden AS Donald Trump pada Kamis 13 Maret lalu mengungkapkan optimisme terkait negosiasi dengan Rusia mengenai usulan gencatan senjata untuk menghentikan perang Kremlin melawan Ukraina selama setidaknya 30 hari.
Berbicara kepada wartawan saat menjamu Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte di Ruang Oval, Trump menyebut para pejabatnya di Moskow telah melaporkan bahwa pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin serta pihak terkait lainnya berlangsung "sangat serius" dan "berjalan dengan baik."
Baca Juga : Trump Tidak Jadi Usir Warga Palestina dari Jalur Gaza
Namun, ia menegaskan bahwa "hal itu tidak berarti apa-apa sampai hasil akhirnya benar-benar terlihat."
"Kami ingin menyaksikan gencatan senjata dari Rusia, dan kami tidak mengabaikan apa pun. Kami telah berdiskusi dengan Ukraina tentang lahan, dan sebidang wilayah, yang akan tetap dipertahankan dan dirampas, dan semua elemen lain dari kesepakatan akhir," kata Trump, Jumat 14 Maret 2025.
"Ini bukan proses yang mudah. Namun, fase pertama adalah gencatan senjata. Namun, banyak pokok bahasan yang telah dibahas," ujar dia melanjutkan.
Baca Juga : Gedung Putih: Utusan Khusus Trump ke Moskow Bahas Gencatan Senjata
Trump menyatakan bahwa "banyak detail" mengenai kemungkinan kesepakatan untuk mengakhiri perang sepenuhnya "telah dibahas" dengan berbagai pihak.
"Sekarang kita akan melihat apakah Rusia sepakat atau tidak, dan jika tidak, ini akan menjadi momen yang sangat mengecewakan bagi dunia," katanya.
Pejabat AS menegaskan bahwa keputusan kini berada di tangan Rusia setelah Ukraina menyetujui usulan gencatan senjata pada Selasa dalam perundingan dengan AS di Arab Saudi.
Baca Juga : Utusan Trump Sebut Zelenskyy Minta Maaf soal Insiden di Ruang Oval
Sementara itu, pada Kamis, Putin menyatakan bahwa Rusia bersedia menghentikan permusuhan, tetapi hanya jika kesepakatan yang dicapai "dapat menciptakan perdamaian jangka panjang dan mengatasi akar permasalahan dari krisis ini."
(Sumber Antara)