Ntvnews.id
Kepala Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, dalam keterangannya di Lamongan pada Jumat, menyebutkan bahwa timnya masih terus berupaya menemukan korban yang belum ditemukan.
"Data saat ini, dari 21 korban anak buah kapal (ABK) dari dua kapal tersebut, yang selamat sebanyak 17 orang dan tiga orang meninggal dunia, satu orang masih dalam pencarian," katanya.
Nanang mengungkapkan bahwa korban ketiga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis, 13 Maret 2025, pukul 18.06 WIB. Tim SAR yang tengah melakukan pengamatan visual terhadap bangkai kapal menemukan jasad korban di bagian lambung kanan MT Ronggolawe.
"Korban yang kami evakuasi kemarin dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dibawa ke RSUD dr. Soegiri Lamongan untuk proses identifikasi," ujarnya.
Baca juga: Kebakaran Kapal di Lamongan Dipicu Korsleting Mesin
Ia menyampaikan bahwa Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap satu korban yang hingga kini belum ditemukan.
"Hari ini dilanjutkan proses pencarian oleh tim SAR gabungan. Namun, hasilnya nihil, tersisa satu korban masih belum ditemukan," tambahnya.
Pada Kamis, 13 Maret 2025, kebakaran melanda dua kapal di perairan utara Lamongan, tepatnya di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, sekitar pukul 06.17 WIB. Insiden ini melibatkan kapal tugboat Roselyne 08 dan kapal tanker MT Ronggolawe berkapasitas 300 deadweight tonnage (DT).
Kebakaran yang disertai ledakan diduga dipicu korsleting mesin di MT Ronggolawe, yang kemudian menyambar Roselyne 08 yang berada di dekatnya. MT Ronggolawe diketahui mengangkut bahan bakar minyak (BBM) dan batu bara, dengan 11 anak buah kapal (ABK), sementara Roselyne 08 membawa 10 ABK.
Dari total 21 awak kapal, 17 orang berhasil selamat, tiga ditemukan meninggal dunia, dan satu masih dalam pencarian.
(Sumber: Antara)