Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah video lama yang menampilkan politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade, bersama mantan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan Andre melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sebuah SPBU di Sumatera Barat saat terjadi kelangkaan solar.
Baca Juga: Deretan Kendaraan Mewah Riva Siahaan, Tersangka Korupsi Pertamina Rugi Rp193,7 Triliun
Namun, munculnya kembali video ini justru memicu spekulasi yang mengaitkannya dengan kasus korupsi yang menjerat Riva Siahaan.
@andre_rosiade Alhamdulillah Aspirasi masyarakat soal kelangkaan Solar di Sumatera Barat direspon dengan langkah cepat PT Pertamina, PT Pertamina Patra Niaga sehingga tidak ada lagi kelangkaan Solar di Sumatera Barat. Hari ini kami bersama Direktur PT Pertamina Patra Niaga, Pak Riva Siahaan dan jajaran melakukan tinjauan ke SPBU 14.251.510 Tabing, Kota Padang. #AndreRosiade #Gerindra ♬ suara asli - Andre Rosiade
Menanggapi hal tersebut, Andre Rosiade pun langsung memberikan klarifikasi melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
Andre menegaskan bahwa video tersebut adalah rekaman lama yang terjadi saat Sumatera Barat mengalami kelangkaan solar. Ia menyatakan bahwa sidak yang dilakukan bersama Riva Siahaan saat itu bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan bakar bagi masyarakat.
"Video lama saat terjadi kelangkaan solar di Sumbar di goreng-goreng oleh pendukung tukang bacot untuk menebar fitnah," ujar Andre.
Lihat postingan ini di Instagram
Lebih lanjut, Andre menjelaskan bahwa sebagai anggota DPR RI, ia berkewajiban memastikan permasalahan kelangkaan solar dapat segera diatasi. Oleh karena itu, ia meminta Patra Niaga untuk melakukan intervensi guna menstabilkan pasokan BBM di wilayah tersebut.
"Saya melaksanakan tugas sebagai anggota DPR RI agar kelangkaan solar bisa diatasi dengan meminta Patra Niaga agar melakukan Intervensi." tambahnya.
Andre juga menuding bahwa video tersebut sengaja "digoreng" oleh pihak tertentu untuk menyerangnya secara politis. Ia menyebut kelompok tertentu yang ia sebut sebagai "Ahoker" menyebarkan video ini untuk membangun narasi negatif terhadap dirinya.
"Untuk itu saya dan Dirut Patra Niaga melakukan sidak kelapangan. Tapi video ini digoreng oleh Ahoker dengan menebar untuk menebar fitnah." jelas Andre.