Israel Klaim Serangan yang Buat 210 Warga Gaza Tewas untuk Bebaskan 4 Sandera

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jun 2024, 10:50
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Peta Gaza Palestina Peta Gaza Palestina (BBC)

Ntvnews.id, Tel Aviv - Operasi penyelamatan sandera dilakukan oleh Israel dengan menyerang wilayah padat penduduk di Gaza, Palestina, yang diklaim sebagai tindakan untuk membebaskan empat orang sandera yang ditahan oleh Hamas sejak Oktober 2023.

Dilansir dari Reuters, Senin, 10 Juni 2024, serangan udara intensif dilakukan di al-Nuseirat, Gaza tengah, dan dilaporkan menewaskan 210 warga Gaza, Kawasan tersebut sering menjadi lokasi konflik antara Israel dan Hamas.

Juru bicara militer Israel mengatakan operasi itu terjadi di jantung lingkungan perumahan di Nuseirat yang mereka klaim sebagai tempat Hamas menahan para sandera di dua blok apartemen terpisah. Pasukan Israel mengklaim mendapat serangan hebat dan membalasnya dengan tembakan 'dari udara dan dari jalan'.

Warga Palestina Usai Serangan Israel <b>(Twitter: Tangkapan Layar)</b> Warga Palestina Usai Serangan Israel (Twitter: Tangkapan Layar)

"Kami mengetahui kurang dari 100 orang (Palestina) yang menjadi korban. Saya tidak tahu berapa banyak dari mereka yang merupakan teroris," kata juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari.

Baca Juga: Israel Gempur Sekolah PBB di Gaza Palestina dan 27 Orang Tewas

DPR Dukung Rencana Prabowo Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza Palestina

Seorang komandan pasukan khusus Israel tewas dalam operasi tersebut. Paramedis dan warga Gaza mengatakan serangan itu menewaskan banyak orang dan menyebabkan tubuh pria, wanita dan anak-anak berserakan di sekitar pasar dan masjid.

Israel mengonfirmasi bahwa Noa Argamani (26), Almog Meir Jan (22), Andrey Kozlov (27), dan Shlomi Ziv (41) adalah sandera yang berhasil diselamatkan. Mereka telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan medis dan kondisi mereka dinyatakan sehat.

Media Israel, Israel News 12, menyiarkan cuplikan Noa Argamani yang bertemu kembali dengan ayahnya, dengan tersenyum dan memeluknya.

Baca Juga: Prabowo: Indonesia Siap Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Gaza Palestina

Sebuah video yang menampilkan momen penculikan Noa Argamani, yang memperlihatkan dia berteriak 'Jangan bunuh aku!' saat dibawa ke Gaza dengan sepeda motor, segera tersebar setelah peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 7 Oktober 2023.

Noa Argamani terlihat tersenyum saat berbicara melalui telepon dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, dari rumah sakit, yang dikelilingi oleh keluarga dan teman-temannya.

Mereka diculik dari festival musik Nova selama serangan oleh Hamas di kota-kota dan desa-desa di Israel yang berdekatan dengan Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023. Serangan ini menewaskan sekitar 1.200 orang.

Israel kemudian melakukan invasi ke Gaza. Serangan Israel ke Gaza telah mengakibatkan kematian sedikitnya 36.801 warga Palestina.

x|close