Ribuan Staf VOA Mendadak Dirumahkan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Mar 2025, 12:11
thumbnail-author
Alber Laia
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Konferensi VoA Indonesia. Konferensi VoA Indonesia. (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Amerika Serikat - Ribuan staf dari Voice of America (VOA), Radio Free Asia, Radio Free Europe, serta sejumlah media lainnya menerima pemberitahuan mengejutkan pada akhir pekan lalu.

Dalam surat elektronik yang mereka terima, disebutkan bahwa mereka akan dilarang berkantor serta diwajibkan menyerahkan kartu pers beserta peralatan kerja mereka.

Baca Juga: Donald Trump Bekukan VOA, Staf Dipaksa Cuti dan Dilarang Kerja

Keputusan drastis ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Jumat lalu mengeluarkan perintah eksekutif yang mengategorikan US Agency for Global Media (USAGM) sebagai bagian dari birokrasi federal yang "tidak wajib".

USAGM, yang merupakan lembaga induk VOA, tercatat mempekerjakan sekitar 3.500 staf dengan anggaran mencapai 886 juta dolar AS pada tahun 2024, menurut laporan terbaru mereka kepada Kongres AS.

Presiden AS Donald Trump. <b>(Antara)</b> Presiden AS Donald Trump. (Antara)

Sebagai bagian dari kebijakan baru ini, semua kontrak penyiar internasional swasta yang didanai USAGM, termasuk Radio Free Europe dan Radio Free Asia, telah diputus. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai nasib kebebasan pers serta dampak lebih luas terhadap jurnalisme global.

Melalui media sosial, Direktur VOA, Michael Abramowitz, mengonfirmasi bahwa hampir seluruh stafnya, yang terdiri dari 1.300 jurnalis, produser, dan asisten, telah diberikan cuti administratif.

Gedung Putih beralasan bahwa pemangkasan besar-besaran ini dilakukan untuk memastikan para pembayar pajak "tidak lagi terjerat propaganda radikal".

Namun, keputusan ini langsung menimbulkan gelombang kritik dari berbagai pihak, termasuk komunitas jurnalis dan organisasi pendukung kebebasan pers.

Banyak pihak memperkirakan bahwa kebijakan ini akan menghadapi tantangan hukum di Kongres AS. Sebagai badan legislatif, Kongres memiliki kekuasaan konstitusional atas pengelolaan keuangan negara, termasuk anggaran USAGM. Oleh karena itu, masih ada kemungkinan bahwa keputusan ini akan ditinjau ulang atau bahkan dibatalkan.

(Sumber: Antara)

x|close