Ntvnews.id, Jakarta - Jaksa Agung ST Burhanuddin secara blak-blakan mengungkapkan pengalaman menghadapi tekanan berat selama menjabat sebagai pimpinan tertinggi di Kejaksaan Agung. Dalam sebuah wawancara, Burhanuddin mengakui bahwa tekanan dalam dunia penegakan hukum merupakan hal yang tak terelakkan.
"Kalau godaan bukan godaan, tekanan-tekanan sih selalu ada, dan pasti ada. Di dalam perdagangan hukum nggak ada ya," ujar Jaksa Agung ST Burhanuddin yang dilansir dari tayangan kanal YouTube MetroTV pada Selasa, 18 Maret 2025.
Ketika ditanya mengenai tekanan terbesar yang pernah dialaminya, Burhanuddin mengakui bahwa salah satu kejadian paling mengancam adalah ketika seorang anggota militer mendatangi dirinya secara langsung.
"Nggak ya, tekanan kalau itu disuruh hentikan, gitu, adalah...," ungkap Burhanuddin sambil mengenang kejadian tersebut.
Burhanuddin menceritakan bahwa ancaman itu terjadi ketika ada kasus yang melibatkan keluarga dari seorang militer. Anggota militer tersebut bahkan mengancam akan menghancurkan gedung kejaksaan jika keluarganya tidak dibebaskan.
@violetorca tahun ini gaterima angpao????
♬ Cintamu Hoax - Aamiikh
"Pernah datang seorang militer ke sini. Katanya dia, kalau keluarga saya nggak dibebaskan, saya luluh lantahkan kejaksaan. Saya bilang silahkan aja, ini gedung punya rakyat, punya negara, silahkan aja," tutur Burhanuddin dengan tegas.
Selain itu, tekanan berat juga dirasakan Burhanuddin ketika menangani kasus korupsi di sektor kelapa sawit. Dalam perkara tersebut, ia harus berhadapan dengan sosok militer berpangkat tinggi.
"Kemudian ada dalam penanganan perkara sawit pernah ada juga. Yang sawit yang lama ya. Ini di belakangnya bintang tiga, saya datang dari sana," kata Burhanuddin, menjelaskan situasi yang menegangkan.
Meskipun menghadapi ancaman dari pihak berpengaruh, Burhanuddin mengaku tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, meskipun perasaan takut tetap ada.
"Saya mau ketemu orang. Tapi kan, tetap saya sebagai manusia, masih ada rasa takut juga saya. Bohong kalau nggak ada rasa takut," ungkapnya jujur.
Namun, di balik rasa takut tersebut, Burhanuddin tetap berkomitmen untuk menjalankan tugasnya sebagai bentuk pengabdian kepada negara.
"Saya sebagai manusia kan saya datang. Tapi insya Allah saya akan lalui. Saya sudah serahkan diri, bahwa saya ini pengabdian. Dan pengabdian saya yang terakhir usia saya juga sudah tua," kata Burhanuddin mengakhiri keterangannya.