Ntvnews.id
Dalam ceramahnya, Menag menyampaikan bahwa Al-Quran diturunkan ke bumi untuk membimbing manusia kembali menuju jalan yang mulia.
"Karena kita tahu manusia itu diciptakan di surga lalu jatuh ke bumi penderitaan ini, meninggalkan langit kebahagiaan dan Allah menciptakan manusia dengan cinta, lalu mengirimkan surat undangan agar kita pulang ke kampung halaman rohani kita di surga dalam bentuk Alquran," katanya.
Oleh karena itu, ia menyebut Al-Quran sebagai surat undangan bagi manusia untuk kembali ke pangkuan Tuhan di surga.
Baca juga: Menag Resmikan Masjid Ibadurrahman UIN Raden Mas Said Surakarta
"Sekaligus sebagai tiket untuk masuk ke dalam surga. Undangan Allah dalam bentuk barang siapa memahami dan mengamalkan undangan Allah pasti kita akan berjumpa dengan para kekasihnya yang lain di surga," katanya.
Ia menjelaskan bahwa Al-Quran merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan Allah, menjadi petunjuk hidup bagi umat manusia hingga akhir zaman.
"Makanya pada malam ini kita peringati turunnya Al Quran," katanya.
Ia menegaskan bahwa semakin maju ilmu pengetahuan, semakin banyak kebenaran dalam Al-Quran yang terungkap.
"Kitab suci yang tidak masuk akal ditinggalkan oleh pemeluknya. Tidak ada buku yang paling laris di dunia ini mengalahkan Alquran.
Tidak ada penerbitan yang mampu mengalahkan oplah penjualan Alquran di dunia, di Indonesia pun sudah demikian," katanya.
Bahkan, semakin banyak anak muda di Eropa dan Amerika Serikat yang tertarik dan mencintai Al-Quran.
Selain memperingati Malam Nuzulul Quran, acara tersebut juga menjadi momen penghormatan dalam Haul Sheikh Zayed.
Baca juga: Kemenag Targetkan Pengumpulan Zakat Nasional Naik 10% pada 2025
Sejumlah tamu kehormatan turut hadir, termasuk Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.
Selain itu, perwakilan dari berbagai negara juga berpartisipasi, di antaranya Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdulla Salim Aldaheri; Duta Besar Kerajaan Maroko, Ouadia Benabdellah; Duta Besar Bahrain, Ahmed Abdulla Alhajeri; serta Duta Besar Yordania, Sudqi Al Omoush.
Hadir pula Duta Besar Republik Arab Suriah, Abdul Monem Annan; Duta Besar Bosnia dan Herzegovina, Armin Limo; Duta Besar Azerbaijan, Ramil Rzayev; serta Direktur Manajemen Proyek dan Program Yayasan Zayed untuk Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan, Abdulaziz Al Zaidi.
Peringatan ini diharapkan menjadi momentum refleksi spiritual sekaligus memperkuat ikatan persaudaraan umat Muslim, baik di tingkat nasional maupun internasional.
(Sumber: Antara)