Ntvnews.id, Jakarta - Tiga anggota polisi menjadi korban penembakan ketika melakukan penggerebekan di lokasi judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung. Kejadian tragis ini menyisakan duka mendalam bagi jajaran kepolisian. Lokasi kejadian pun menjadi perhatian serius pihak berwenang.
Pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah insiden penembakan terjadi. Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, didampingi Danrem 043 Garuda Hitam, Brigjen Rikas Hidayatullah, serta perwakilan dari Kodam Sriwijaya turut hadir secara langsung untuk menyaksikan proses tersebut.
Area kejadian tampak berada di tengah perkebunan sawit dengan kondisi yang tampak kacau balau. Beberapa barang terlihat berserakan, sementara sejumlah tenda darurat dan sepeda motor juga ditemukan di lokasi tersebut.
Pihak kepolisian telah memasang garis polisi sebagai pembatas area. Sejumlah personel tampak masih melakukan olah TKP guna mengumpulkan bukti lebih lanjut.
Sementara itu, Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Ujang Darwis menegaskan bahwa kedua oknum tersebut masih berstatus anggota aktif TNI.
"Kalau ditanyakan masih aktif, dua-duanya oknum tersebut masih aktif. Seperti disampaikan tadi, yang bersangkutan ini menyerahkan diri. Lagi kita dalami peran yang bersangkutan. Ini akan kita proses sesuai apa yang diberikan di olah TKP nanti ya,” ujarnya dilansir tayangan kanal YouTube Nusantara TV pada Rabu, 19 Maret 2025.
Insiden penembakan tersebut diketahui terjadi pada hari Senin, 17 Maret 2025 sekitar pukul 16.50 WIB di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.
Dalam peristiwa tragis ini, tiga anggota Polri gugur, yaitu Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M Ghalib Surya Ganta. Mereka tewas setelah ditembak oleh pelaku yang diduga merupakan oknum anggota TNI ketika melakukan penggerebekan praktik judi sabung ayam.
Ketiga korban mengalami luka tembak pada bagian kepala, dan saat ini jenazah mereka tengah menjalani proses autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung guna keperluan penyelidikan lebih lanjut.