Prabowo Pastikan Korban TPPO di Myanmar Bisa Rayakan Lebaran di Tanah Air

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Mar 2025, 18:08
thumbnail-author
Alber Laia
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips J Vermonte saat menyampaikan keterangan di Kantor Komunikasi Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/1/2025). Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips J Vermonte saat menyampaikan keterangan di Kantor Komunikasi Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/1/2025). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan eksploitasi online scamming di Myawaddy, Myanmar, berhasil dipulangkan ke tanah air.

Langkah ini diambil agar mereka dapat merayakan Idul Fitri bersama keluarga dengan aman dan nyaman.

Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) mengonfirmasi bahwa total 554 WNI telah dipulangkan dalam dua tahap.

Baca Juga: 169 WNI Berhasil Dievakuasi dari Myawaddy oleh Kemlu dan KBRI

Sebanyak 400 WNI tiba di Indonesia pada Selasa, 18 Maret 2025, sementara 154 WNI lainnya dijadwalkan tiba pada Rabu, 19 Maret 2025.

Ini merupakan jumlah terbesar dalam tiga bulan terakhir yang berhasil dievakuasi dari wilayah konflik tersebut.

Juru Bicara Presiden, Philips J. Vermonte, menegaskan bahwa pemulangan para WNI ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan bagi warga negaranya, terutama mereka yang menjadi korban kejahatan transnasional.

"Presiden Prabowo telah menyampaikan harapannya bahwa Idul Fitri adalah kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga dan menikmati kebersamaan," ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa pemulangan ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo yang menempatkan perlindungan WNI dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai prioritas utama dalam kebijakan luar negeri.

Pemulangan ratusan WNI ini dilakukan dengan koordinasi ketat antara berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri, Kepolisian, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok dan Yangon. Para WNI yang dievakuasi terlebih dahulu diberangkatkan dari Myawaddy ke Maesot, Thailand, melalui 2nd Friendship Bridge.

Setelah melalui proses pemeriksaan kesehatan dan verifikasi identitas oleh National Referral Mechanism, mereka melanjutkan perjalanan darat selama 10 jam ke Bandara Don Mueang Bangkok sebelum diterbangkan ke Indonesia. Tim Perlindungan WNI Kemenlu, KBRI, serta Hubinter Polri turut mengawal mereka sepanjang perjalanan.

Dalam kelompok pertama yang dipulangkan, terdapat 313 laki-laki dan 87 perempuan, termasuk enam perempuan dalam kondisi hamil.

Menteri Luar Negeri Sugiono dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2025 menegaskan bahwa perlindungan WNI dan PMI menjadi prioritas utama diplomasi Indonesia. Pemulangan ini juga mencerminkan kerja sama erat antara Indonesia dengan otoritas Thailand dan Myanmar dalam upaya pemberantasan TPPO dan eksploitasi pekerja.

Duta Besar RI untuk Thailand, Rachmat Budiman, memimpin langsung upaya pemulangan ini, dengan dukungan penuh dari pemerintah setempat.

(Sumber: Antara)

x|close