Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah tragedi memilukan menimpa seorang siswi SMP berusia 14 tahun. Gadis belia ini menjadi korban tindak asusila oleh satu keluarga, yang berdalih melakukan ritual untuk menjadi anggota kuda lumping.
Kejadian ini menggemparkan warga dan menjadi pengingat kelam akan bahaya predator anak yang bersembunyi di balik topeng budaya.
Awal mula korban, yang saat itu berusia 14 tahun, diajak oleh salah satu pelaku untuk bergabung dengan kelompok kuda lumping milik ayahnya.
Pada November 2023, korban mengikuti latihan kesenian jaranan dan menginap di rumah pelaku utama. Di sanalah, korban dibujuk dengan dalih ritual mandi kembang untuk menjadi anggota kuda lumping.
Malam harinya, korban yang dijanjikan ritual malah dilecehkan oleh pelaku utama. Tak hanya itu, anak pelaku utama juga ikut serta dalam tindakan bejat ini.
Kejadian akhirnya terungkap, Ketika sang adik korban pernah mengintip kakaknya melakukan tindak asusila dengan anak pelaku utama.
Baca Juga:
Dokter Richard Lee Siap Beri Pekerjaan untuk Security Plaza Indonesia yang Dipecat
Tak terima dengan kejadian tersebut, keluarga korban pun melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib.
Empat orang dari satu keluarga, ayah, ibu, dan dua anak, menjadi pelaku dalam kasus ini. Mereka tergiur oleh nafsu bejat dan memanfaatkan kepercayaan korban untuk melancarkan aksi bejat mereka.
Ritual mandi kembang hanya dijadikan kedok untuk memanipulasi dan menjerumuskan korban. Kepercayaan masyarakat terhadap ritual budaya dimanfaatkan oleh para pelaku untuk melancarkan kejahatan mereka.
Empat pelaku kini telah ditangkap dan ditahan oleh pihak berwajib. Saat ini keempat tersangka, masih diivestigasi untuk melakukan pendalaman perkara.