Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis harus bersifat kolektif, tidak hanya sebagai program formal, tetapi juga sebagai gerakan nasional yang melibatkan seluruh elemen bangsa.
"Caranya sama seperti COVID-19, enggak bisa kita lakukan sendiri, harus bersama-sama. Enggak bisa dalam bentuk program saja, tapi harus menjadi gerakan di mana setiap komponen bangsa merasa, 'wah ini baik buat saya'," ujar Menkes Budi kepada wartawan usai meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis bagi para pengemudi ojek online (ojol) di Grab Excellent Center, Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025.
Baca Juga: Kemenkes: Lebih dari 777 Ribu Orang Daftar PKG
Ia mencontohkan bahwa keberhasilan program vaksinasi COVID-19 di Indonesia tidak terlepas dari pendekatan kolaboratif.
Salah satu inisiatif yang dilakukan pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan, adalah menggandeng platform transportasi daring seperti Grab untuk memperluas jangkauan ke masyarakat.
Pendekatan serupa, kata Menkes Budi, juga diterapkan dalam program Cek Kesehatan Gratis, di mana Kemenkes kembali bekerja sama dengan Grab.
"Seperti dulu, kita memulainya dengan Grab. Saat itu, kami melihat Grab memiliki banyak mitra pengemudi sehingga bisa menjadi jalur distribusi yang efektif," katanya.
Baca Juga: Kemenkes Sebut Ke Depan Tidak Akan Ada Lagi RS Tipe D
Menurut Menkes, keberhasilan program Cek Kesehatan Gratis sangat bergantung pada partisipasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
Dengan menjadikan cek kesehatan sebagai gerakan nasional, diharapkan semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya deteksi dini penyakit serta upaya preventif dalam menjaga kesehatan.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Menkes mengungkapkan bahwa sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, lebih dari satu juta orang telah mendaftar dalam program Cek Kesehatan Gratis.
Baca Juga: Menkes: Cek Kesehatan Gratis Berjalan Normal Selama Bulan Puasa
Ia juga menyebutkan bahwa jumlah pendaftar harian terus meningkat, kini mencapai sekitar 90 ribu orang per hari.
Ke depan, Menkes Budi berharap jumlah pendaftar program ini terus bertambah hingga melampaui 50 juta orang sepanjang tahun 2025.
"Karena ini tahun pertama, 50 juta (orang pendaftar) itu kira-kira harus 150 ribu per hari. Jadi kita masih ada, masih perlu naik 50 ribu orang lagi per hari," ucap Menkes Budi.
Selanjutnya, ia menilai bahwa kolaborasi antara pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, dengan Grab merupakan salah satu upaya strategis untuk memperluas jangkauan pendaftar program Cek Kesehatan Gratis.
(Sumber: Antara)