Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah rekaman video yang memperlihatkan perselisihan di pinggir jalan kawasan Citarik Puteran, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, tengah ramai diperbincangkan. Video tersebut menggambarkan adanya konflik terkait pendirian Posko Mudik Terpadu 2025 yang diinisiasi oleh relawan.
Diduga, konflik terjadi karena seorang pria yang mengaku sebagai anggota organisasi masyarakat (ormas) menolak keberadaan posko tersebut.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria mengenakan pakaian hitam dengan tegas melarang pendirian Posko Mudik Terpadu di lokasi tersebut. Pria tersebut tampak berseteru dengan sejumlah warga yang disebut sebagai relawan.
"Jangan di sini, ya udah jangan, jangan, nggak boleh. Mau ngomong apa? Di sono aja noh," ujar pria yang mengaku sebagai anggota ormas itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tersebut bermula pada Rabu malam, 19 Maret 2025. Saat itu, organisasi relawan Jurpala dan Kosmi berencana mendirikan posko mudik di Jalan Kampung Sinyar RT 002 RW 004 Desa Karangsari, Kecamatan Cikarang Timur.
View this post on Instagram
Namun, rencana tersebut ditolak salah satu warga, sehingga terjadilah ketegangan antara pihak relawan dan warga yang tidak sepakat dengan keberadaan posko. Petugas dari Polsek Cikarang Timur langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan adanya keributan.
Namun, setibanya di tempat kejadian, warga yang menolak posko tersebut sudah tidak berada di sana. Aparat kepolisian kemudian menginisiasi musyawarah antara warga setempat dan tim relawan untuk mencari solusi bersama.
Meski sempat terjadi perdebatan, sebagian besar warga setempat sebenarnya mendukung pendirian Posko Mudik Terpadu untuk memfasilitasi pemudik selama periode libur Lebaran. Sayangnya, perbedaan pandangan dengan satu warga yang tidak sejalan dengan relawan Kosmi dan Jurpala memicu ketegangan di lokasi.
Keberadaan posko mudik ini sejatinya bertujuan untuk memberikan bantuan dan kenyamanan bagi para pemudik yang melintasi wilayah Cikarang Timur. Oleh karena itu, musyawarah antara pihak relawan dan warga setempat diharapkan dapat menemukan titik temu.