Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengumumkan berbagai kebijakan penting di bidang ekonomi dan kesehatan saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat, 21 Maret 2025 sore.
Salah satu kebijakan yang diumumkan oleh Kepala Negara dalam pidatonya adalah program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi masyarakat yang berulang tahun, yang telah resmi berjalan sejak Februari 2025.
"Saya juga melihat, bahwa kita sudah mulai meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis untuk setiap warga negara. Ini sudah mulai di-roll out dan sudah berjalan," ujarnya.
Presiden menjelaskan bahwa program CKG merupakan inisiatif dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang menjadi salah satu kebijakan unggulan karena belum banyak negara lain yang memiliki program serupa.
Baca Juga: Prabowo Minta Maaf Tak Bisa Hadiri Bukber NasDem
Selain itu, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025 yang mewajibkan penyimpanan devisa hasil ekspor sumber daya alam di dalam negeri.
Menurut Presiden, kebijakan ini diterapkan bagi perusahaan yang menerima kredit dari bank pemerintah atau yang menggunakan aset negara dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU) maupun Hak Pakai.
Presiden Prabowo juga mengungkapkan bahwa sejak aturan tersebut mulai berlaku pada 1 Maret 2025, Indonesia diperkirakan akan memperoleh tambahan devisa sekitar 80 miliar dolar AS sepanjang tahun ini. Ia pun memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berperan dalam penerapan kebijakan ini.
"Dia terima, dia memanfaatkan aset negara, dia terima kredit, dia wajib hasil usahanya harus disetor di Republik Indonesia 100 persen dan minimal waktu 1 tahun. Ini saya diberi laporan kalau sudah berjalan, ini akan menambah devisa kita 100 miliar dolar (AS), 1 tahun," jelasnya.
Baca Juga: Surya Paloh Jelaskan Alasan Duduk di Antara Jokowi dan Puan saat Bukber
Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menyoroti peluncuran Bank Emas pertama di Indonesia pada 26 Februari 2025, yang dianggap sebagai langkah strategis dalam pengelolaan cadangan emas nasional.
"Kita memiliki cadangan emas terbesar ke-6 di dunia, tapi baru sekarang kita punya Bank Emas," katanya.
Presiden menambahkan bahwa dengan adanya bullion bank ini, masyarakat dapat menyimpan emas mereka di dalam negeri, sehingga ketergantungan terhadap lembaga keuangan asing dapat dikurangi.
Langkah-langkah ini, menurut Kepala Negara, diharapkan dapat memperkuat ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Terima kasih semua pihak yang akhirnya kita sekarang punya bullion bank, Bank Emas, sehingga rakyat bisa menyimpan emasnya di Indonesia dan tidak di negara lain," ujarnya.
Presiden menegaskan bahwa berbagai terobosan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat perekonomian nasional serta memastikan bahwa kekayaan Indonesia dikelola demi kepentingan rakyat.