Ntvnews.id, Washington DC - Seorang ibu yang juga menjadi penumpang United Airlines membagikan keluh kesahnya di media sosial setelah merasa mendapat perlakuan tidak layak selama penerbangan. Ia mengaku pramugari memperlakukan anaknya yang memiliki disabilitas secara tidak manusiawi.
Dilansir dari New York Post, Selasa, 25 Maret 2025, Melissa Sotomayor menceritakan pengalaman kurang menyenangkan itu melalui akun TikTok pribadinya. Ia dan putranya yang berkebutuhan khusus sedang dalam perjalanan pulang dari Tampa, Florida menuju New Jersey.
“Anak saya hidup bergantung pada alat bantu pernapasan, yakni trakeostomi dan ventilator. Selain itu, ia juga mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran,” jelas Melissa di awal ceritanya.
Ia menambahkan bahwa seluruh dokumen medis sang anak telah dipersiapkan sebelum penerbangan. Saat berangkat ke Florida, semuanya berjalan lancar, tetapi masalah justru muncul dalam penerbangan pulang.
Melissa menyebut bahwa seorang pramugara menghampirinya dan meminta agar ia melepas ventilator serta konsentrator oksigen portabel yang digunakan anaknya, dengan alasan kedua alat itu harus diamankan selama proses lepas landas.
Baca Juga: Penumpang Pesawat Panik Bangkunya Mau Lepas dari Tempatnya
Setelah ia menjelaskan bahwa perangkat tersebut sangat penting untuk menjaga keselamatan putranya, sang pramugara tetap meminta Melissa menunjukkan dokumen medis terkait. Tak hanya itu, dua pramugari lain beserta kapten pesawat juga turut mendatangi mereka dengan permintaan serupa.
Situasi itu membuat Melissa merasa para awak kabin tidak mau memahami kondisi darurat yang dihadapi anaknya, meskipun ia sudah membawa bukti izin penggunaan alat medis di dalam kabin pesawat.
“Salah satu staf United bahkan mengatakan, ‘Ia akan baik-baik saja begitu kita sudah berada di ketinggian tertentu,’” ungkap Melissa.
Ia tetap bersikeras mempertahankan hak putranya menggunakan alat bantu pernapasan. Namun, awak pesawat justru mengancam bahwa Melissa bisa saja diminta pindah kursi jika tidak mengikuti instruksi mereka.
Baca Juga: InJourney Airports Catat Layani 11,44 Juta Penumpang Pesawat di Februari 2025
Perdebatan itu berlangsung hampir satu jam. Bahkan beberapa penumpang lain mulai merasa geram atas tindakan pramugari terhadap Melissa dan anaknya.
Akhirnya, sang kapten mengumumkan bahwa pesawat mendapat izin untuk lepas landas. Namun, pengalaman itu menyisakan luka tersendiri bagi Melissa.
“Saya sangat kecewa karena merasa dipermalukan di hadapan penumpang lain dan atas cara mereka berbicara kepada kami,” ujarnya dalam video tersebut.
Melissa kemudian melaporkan insiden itu ke pihak manajemen United Airlines. Namun, maskapai menyatakan bahwa para awak pesawat tidak melanggar aturan dari Otoritas Penerbangan Federal (FAA).
Unggahan Melissa pun dibanjiri komentar dari netizen yang mengecam perlakuan maskapai tersebut. Banyak yang mendorong Melissa untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.