Ini Penyebab Demo Besar di Turki

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Mar 2025, 08:04
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
PErbatasan Turki dan Suriah PErbatasan Turki dan Suriah (Istimewa)

Ntvnews.id, Istanbul - Penangkapan Ekrem Imamoglu, Wali Kota Istanbul yang juga rival politik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, telah memicu gelombang demonstrasi besar serta meningkatkan kekhawatiran global terkait kondisi demokrasi di Turki.

Penyebab Demonstrasi di Turki

Dilansir dari BBC, Rabu, 26 Maret 2025, menyebut sebagai tokoh utama dari Partai Rakyat Republik (CHP) yang beroposisi, Imamoglu telah lama dianggap sebagai pesaing kuat Erdogan. Pada 23 Maret, ia secara resmi didakwa dengan tuduhan korupsi dan bantuan terhadap kelompok teroris.

Banyak pengunjuk rasa melihat penangkapannya sebagai langkah politik. Melalui media sosial, Imamoglu menyatakan bahwa tindakan ini adalah pukulan terhadap keinginan rakyat.

"Ratusan polisi telah datang ke rumah saya. Saya percaya kepada rakyat," tulisnya.

Baca Juga: 9 Jurnalis Ditangkap saat Liput Demo di Turkiye

Hakim memutuskan untuk tidak mengeluarkan surat perintah penahanan kedua terhadap Imamoglu terkait tuduhan membantu Partai Pekerja Kurdistan (PKK)—kelompok nasionalis Kurdi yang telah berkonflik dengan Turki sejak 1980-an. PKK dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Inggris.

Siapa Saja yang Berunjuk Rasa?

Penangkapan Imamoglu memicu aksi protes besar. Puluhan ribu demonstran turun ke jalan, meskipun ada larangan dari pemerintah.

Pada 24 Maret, Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya melaporkan bahwa 1.133 orang telah ditangkap dalam aksi protes.

Sebagian besar pengunjuk rasa adalah mahasiswa yang selama ini hanya mengenal Erdogan sebagai pemimpin, mengingat ia telah berkuasa selama 22 tahun sebagai perdana menteri dan presiden.

Meskipun menghadapi ancaman penangkapan dan konfrontasi dengan polisi, demonstran tetap bertahan. Yerlikaya mengklaim bahwa aksi protes telah "menyalahgunakan hak berdemonstrasi" dan menuduh para demonstran berusaha mengganggu ketertiban umum.

Aksi protes meluas ke 55 dari 81 provinsi di Turki, mencakup lebih dari dua pertiga wilayah negara, menurut laporan AFP.

Baca Juga: Tinggalkan Indonesia, Presiden Turkiye Erdogan Dilepas Langsung oleh Prabowo

Seorang demonstran perempuan kepada BBC mengatakan, "Kami memiliki hak untuk memilih pemimpin kami, tetapi Erdogan telah merampas hak itu dari kami."

Demonstran lain menambahkan, "Kami ingin kebebasan untuk memilih tanpa ancaman penjara bagi calon yang kami dukung."

Protes berlangsung damai, meski beberapa eskalasi terjadi, terutama pada 23 Maret malam, yang disebut sebagai kerusuhan terburuk di Turki dalam lebih dari satu dekade.

Mengapa Imamoglu Ditangkap?

Banyak pengamat berpendapat bahwa pemilihan internal CHP menjadi alasan penangkapan Imamoglu. Pemilihan ini dijadwalkan pada 23 Maret, dan Imamoglu diperkirakan akan ditetapkan sebagai kandidat oposisi untuk melawan Erdogan pada Pilpres 2028.

Meskipun ia ditahan, 15 juta orang tetap memberikan suara simbolis untuknya dalam pemilihan partai. Pemimpin CHP, Ozgur Ozel, menyatakan bahwa 1,6 juta suara berasal dari anggota partai, sementara sisanya adalah bentuk solidaritas dari masyarakat umum.

Respons Pemerintah Turki

CHP mengutuk penangkapan Imamoglu sebagai "percobaan kudeta terhadap presiden berikutnya".

Namun, pemerintahan Erdogan membantah bahwa kasus ini bermotif politik dan menegaskan bahwa pengadilan di Turki independen.

Kejaksaan menyebut Imamoglu ditahan karena berbagai tuduhan, termasuk korupsi, pemerasan, suap, pengelolaan organisasi kriminal, hingga penyalahgunaan data pribadi.

Dalam pernyataan resmi pada 22 Maret, Imamoglu membantah seluruh tuduhan dan menegaskan bahwa penangkapannya telah merusak citra Turki di mata dunia.

x|close