Ntvnews.id, Singapur - Seorang pria asal Bangladesh berusia 41 tahun didakwa atas dugaan pencabulan terhadap seorang turis asal Taiwan berusia 45 tahun di sebuah hotel kapsul di Singapura.
Dilansir dari Mothership, Rabu, 26 Maret 2025, insiden tersebut terjadi di Bugis pada 22 Maret sekitar pukul 16.00. Berdasarkan lembar dakwaan, pria itu diduga memaksa mencium korban serta melakukan kontak fisik yang tidak pantas, termasuk menyentuh dada, paha, dan alat kelamin korban tanpa izin. Kasus ini akan kembali disidangkan di pengadilan pada 7 April.
Kesaksian Korban
Sebelum kasus ini disidangkan, korban sempat menceritakan pengalamannya melalui Threads, meskipun unggahan tersebut kini sudah tidak dapat diakses.
Menurut pengakuannya, ia datang ke Singapura untuk berlibur dan menginap di The Room @ Bugis, yang berlokasi di Jalan Tan Quee Lan.
Baca Juga: Dua Korban Pencabulan Eks Kapolres Ngada Ternyata Masih Keluarga
Pelaku, yang diketahui sebagai staf hotel, tidak hanya melecehkannya, tetapi juga berusaha menyeretnya ke tempat tidur. Korban mengklaim bahwa pria tersebut pernah memaksanya untuk tidur di kamar yang dihuni tamu laki-laki.
Dengan segala upaya, korban akhirnya berhasil melarikan diri. Merasa jijik atas kejadian tersebut, ia bahkan bergegas berkumur-kumur setelah insiden itu.
Melaporkan ke Polisi
Korban memutuskan untuk segera melaporkan kasus ini kepada polisi demi mencegah orang lain menjadi korban.
Dalam perjalanan ke kantor polisi, ia bertemu dengan seorang petugas wanita yang bisa berbahasa Mandarin. Petugas tersebut mengapresiasi keberaniannya untuk segera melapor dan menekankan pentingnya melapor tanpa penundaan agar bukti-bukti, seperti DNA pelaku, tidak hilang.
Setelah membuat laporan, polisi memberinya kartu kasus untuk membantu proses pengajuan pengembalian dana dari Agoda—platform tempat ia memesan hotel—serta dari hotel itu sendiri.
Baca Juga: Korban Pencabulan Eks Kapolres Ngada Bertambah, 3 Anak-1 Dewasa
Meskipun merasa takut dan kesulitan tidur setelah kejadian tersebut, korban memuji profesionalisme kepolisian Singapura, termasuk bantuan kesehatan mental yang mereka tawarkan.
Dalam pembaruan di Threads pada 23 Maret, ia mengungkapkan bahwa petugas investigasi telah menjadwalkan pertemuan pada 24 Maret untuk merekam pernyataannya. Korban juga menyatakan kesiapannya untuk terbang bolak-balik antara Taiwan dan Singapura guna menghadiri persidangan, demi menyuarakan hak-hak perempuan.
Namun, ia mengklaim bahwa Agoda tidak menanggapi serius permintaannya untuk pengembalian dana.
Tindakan Hotel & Respons Pihak Berwenang
Pada 25 Maret, The Room @ Bugis mengonfirmasi bahwa pelaku telah segera dipecat. Mereka juga berencana menghubungi korban untuk memberikan bantuan yang diperlukan.
Sementara itu, Singapore Tourism Board (STB) menyatakan bahwa mereka telah mengetahui kasus ini. Namun, karena kasusnya telah diserahkan ke Kepolisian Singapura, STB tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut.