Menag Imbau Masjid di Jalur Mudik Sediakan Fasilitas Istirahat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Mar 2025, 08:45
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Menteri Agama Nasaruddin Umar Menteri Agama Nasaruddin Umar (KEMENTERIAN AGAMA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama telah mengeluarkan surat edaran agar masjid-masjid yang berada di jalur mudik menyediakan tempat istirahat yang nyaman bagi musafir.

“Masjid dan musala ini bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai posko istirahat yang menyediakan fasilitas dasar bagi pemudik,” ujar Menag dalam wawancara di Studio Garuda TV, Rabu (26/3/2025).

Menag menyebut, hal ini penting mengingat jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 152 juta orang. Jika semua pemudik hanya mengandalkan rest area konvensional, tentu fasilitas yang tersedia tidak akan mencukupi.

"Dengan memanfaatkan masjid dan musala sebagai titik peristirahatan, pemudik bisa berhenti untuk beristirahat, menghilangkan rasa kantuk, serta menghindari kelelahan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan," jelasnya.

Sejumlah pemudik mengantre di Stasiun Senen, Jakarta. <b>(Antara)</b> Sejumlah pemudik mengantre di Stasiun Senen, Jakarta. (Antara)

Selain itu, lanjut Menag, kebersihan toilet dan ketersediaan air bersih juga perlu menjadi perhatian utama bagi para pengurus masjid agar para pemudik merasa nyaman.

"Petunjuk arah ke masjid-masjid ini pun dipasang di sepanjang jalur mudik, terutama bagi masjid yang berjarak sekitar 100 meter dari jalan raya. Hal ini bertujuan agar pemudik lebih mudah menemukan tempat untuk beristirahat dan beribadah," tuturnya dikutip website Kementerian Agama RI.

Menag juga menyoroti dampak ekonomi mudik yang sangat besar. Banyak pemudik yang membangun atau merenovasi masjid, mushola, pesantren, serta rumah orang tua mereka.

"Dana yang beredar selama mudik bisa mencapai lebih dari 200 triliun rupiah, mengalir dari kota hingga ke pelosok desa, mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah," terangnya.

Ilustrasi. Pemudik lebaran melintas di jalur Pantura Lohbener, Indramayu, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/nym) Ilustrasi. Pemudik lebaran melintas di jalur Pantura Lohbener, Indramayu, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/nym)

Menurutnya, mudik bukan sekadar perjalanan pulang kampung, tetapi juga bagian dari transformasi sosial. Tradisi ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong di masyarakat.

“Selamat kepada para pemudik. Mari kita tanam amal jariah dengan membangun dan memperbaiki fasilitas di kampung halaman. Kecil bagi kita, tetapi sangat besar manfaatnya bagi masyarakat,” pesan Menag.

Tags

x|close