One Way Diberlakukan dari KM 70 Tol Japek hingga KM 188 Tol Cipali

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Mar 2025, 13:51
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pemberlakuan rekayasa lalu lintas one way atas diskresi Kepolisian di KM 70 Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) hingga KM 188 Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Pemberlakuan rekayasa lalu lintas one way atas diskresi Kepolisian di KM 70 Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) hingga KM 188 Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mendukung kebijakan rekayasa lalu lintas one way yang diterapkan atas diskresi Kepolisian, mulai dari KM 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) hingga KM 188 Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). 

"Untuk mengurai peningkatan volume lalu lintas pada periode arus mudik libur Hari Raya Idulfitri 1446 H / 2025, PT Jasamarga Transjawa Tol lakukan rekayasa lalu lintas one way atas diskresi dari pihak Kepolisian," ujar Vice President Corporate Secretary & Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo di Jakarta, Kamis, 27 Maret 2025.

Rekayasa lalu lintas one way diberlakukan mulai dari KM 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 188 Jalan Tol Cikopo-Palimanan pada pukul 11.45 WIB. Lalu lintas menuju arah timur Trans Jawa terpantau mengalami peningkatan. 

“Kami mengimbau pengguna jalan tol Trans Jawa untuk mengutamakan keselamatan, mempersiapkan diri sebelum memasuki perjalanan di jalan tol. Pastikan diri dan kendaraan dalam kondisi prima, memastikan kecukupan daya, BBM dan saldo uang elektronik, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan,” kata Ria.  

Baca juga: Korlantas Siapkan Skema One Way Nasional untuk Atasi Puncak Arus Mudik

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada 28 Maret. Berbagai langkah telah disiapkan untuk memastikan perjalanan pemudik berjalan lancar, aman, dan nyaman.

Survei menunjukkan bahwa lonjakan arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran, yakni 28 Maret 2025, dengan jumlah pergerakan masyarakat mencapai sekitar 12,1 juta orang. Selain itu, kebijakan Work From Anywhere (WFA) atau bekerja dari mana saja diterapkan untuk mengurangi kepadatan.

Di sisi lain, puncak arus balik diperkirakan jatuh pada H+5 atau 6 April 2025, dengan potensi jumlah pemudik mencapai 31,49 juta orang.

Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei untuk memetakan potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran 2025.

(Sumber: Antara)

x|close