Demo di DPR Ricuh (Instagram)
Ntvnews.id, Jakarta - Aksi demonstrasi menolak pengesahan Undang-Undang tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang digelar di depan Gedung DPR RI pada Kamis, 27 Maret 2025 petang semakin tak terkendali.
Situasi mulai memanas menjelang waktu berbuka puasa ketika massa aksi membakar ban dan melempar petasan ke arah aparat kepolisian yang berjaga di dalam kompleks parlemen.
Berdasarkan pantauan di lokasi, ketegangan bermula ketika sejumlah demonstran memanjat pagar Gedung DPR dan berupaya merusaknya. Di sisi lain, massa yang berada di bawah mulai membakar berbagai barang di sekitar gerbang parlemen.
Keadaan semakin tidak terkendali ketika beberapa demonstran menyalakan petasan dan mengarahkannya ke petugas kepolisian. Menanggapi serangan tersebut, pihak kepolisian segera menembakkan water cannon ke arah demonstran untuk membubarkan massa.
View this post on Instagram
Namun, upaya ini tidak menyurutkan aksi mereka. Justru, massa semakin bersemangat dan meneriakkan, "Revolusi, revolusi, revolusi," dari depan Gedung DPR. Selain itu, dalam aksi yang semakin anarkis, massa juga membakar kendaraan polisi yang terparkir di sekitar lokasi demonstrasi.
Puncak ketegangan terjadi saat massa mulai masuk ke jalan tol di depan kompleks parlemen. Mereka mengambil barrier jalan untuk menutup akses kendaraan.
Awalnya, kendaraan yang menuju Slipi masih bisa melewati satu jalur, tetapi kemacetan semakin parah ketika demonstran mulai membakar berbagai benda di tengah jalan tol. Akibatnya, arus lalu lintas dari Gatot Soebroto menuju Letjen S. Parman harus ditutup sepenuhnya.
Ruas tol tersebut sempat tertutup, dan tidak ada kendaraan yang dapat melintas. Insiden ini menjadi salah satu rangkaian aksi protes yang berujung bentrokan antara demonstran dan aparat di ibu kota.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
