Ntvnews.id, Berlin - Sebuah pesawat pengintai Rusia terdeteksi mendekati wilayah timur laut Jerman pada Kamis, 27 Maret 2025 waktu setempat, mendorong militer Berlin untuk mengerahkan jet tempur guna mengawal pesawat tersebut menjauh dari wilayahnya.
Dilansir dari AFP, Sabtu, 29 Maret 2025, Angkatan Udara Jerman mengungkapkan bahwa Peringatan Reaksi Cepat (QRA) diaktifkan di pangkalan udara Laage, yang berlokasi di dekat Rostock, di pesisir Laut Baltik timur laut Jerman.
"Alasannya adalah pesawat tidak dikenal mengudara di atas Laut Baltik, yang terbang tanpa rencana penerbangan atau transponder yang diaktifkan," demikian pernyataan Angkatan Udara Jerman, mengonfirmasi laporan yang sebelumnya diberitakan oleh media Bild.
Baca Juga: Capai Kesepakatan, Ini Fakta-fakta Gencatan Laut Hitam Rusia dan Ukraina
Sebagai respons, jet tempur Eurofighter dikerahkan untuk mengidentifikasi pesawat pengintai Ilyushin Il-20 milik Rusia.
Angkatan Udara Jerman menyatakan bahwa pesawat tersebut kemudian "dikawal" kembali menuju daerah kantong Rusia di Kaliningrad, lokasi pertama di mana pesawat itu terdeteksi.
Menurut laporan Bild, pesawat pengintai Rusia itu pertama kali terdeteksi pada Kamis, 27 Maret 2025 dini hari di sebelah timur laut Pulau Rugen, sebelum bergerak mendekati "wilayah udara Jerman".
Bild juga menyoroti bahwa transponder pesawat tersebut dalam kondisi tidak aktif, sehingga menimbulkan "bahaya besar bagi lalu lintas udara sipil".
Baca Juga: Ukraina Siap Gencatan Senjata 30 Hari dengan Rusia
Sumber militer yang dikutip oleh Bild menyebutkan bahwa pesawat pengintai Rusia terkadang terlihat di lepas pantai Jerman. Sejumlah negara anggota NATO telah menerapkan sistem QRA untuk menjaga keamanan wilayah udara mereka.
Ketegangan di kawasan Laut Baltik sendiri semakin meningkat sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada tahun 2022.