Gempa Dahsyat, Junta Militer Myanmar Minta Bantuan Asing

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Mar 2025, 08:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Ilustrasi gempa Myanmar. Ilustrasi gempa Myanmar. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Gempa bumi besar mengguncang Myanmar dan Thailand, menewaskan hampir 150 orang serta melukai ratusan lainnya. Puluhan korban masih terjebak di dalam bangunan yang runtuh, dan jumlah korban jiwa diperkirakan terus bertambah.

Dilansir dari AFP, Sabtu, 29 Maret 2025, gempa dangkal bermagnitudo (M) 7,7 terjadi di barat laut kota Sagaing, Myanmar tengah, diikuti beberapa menit kemudian oleh gempa susulan berkekuatan M 6,4.

Gempa tersebut menghancurkan bangunan, meruntuhkan jembatan, serta menyebabkan retakan di jalan-jalan di seluruh Myanmar. Bahkan, sebuah gedung pencakar langit setinggi 30 lantai yang masih dalam tahap konstruksi di Bangkok, ratusan kilometer dari pusat gempa, turut roboh akibat guncangan.

Sementara dampak penuh bencana ini masih belum sepenuhnya diketahui, pemimpin Myanmar yang tengah menghadapi konflik internal mengajukan permohonan langka untuk bantuan internasional.

Baca Juga: VIDEO: Kolam Renang Hotel Tumpah Ruah saat Gempa Bumi 7,7 Magnitudo Guncang Myanmar

Kepala junta Min Aung Hlaing melaporkan bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 144 orang, dengan 732 lainnya mengalami luka-luka. Namun, ia memperingatkan bahwa angka tersebut kemungkinan akan terus bertambah. Sementara itu, Thailand telah mengonfirmasi tiga korban jiwa akibat gempa ini.

"Di beberapa tempat, beberapa bangunan runtuh," ujarnya dalam pidato yang disiarkan televisi setelah meninjau sebuah rumah sakit di ibu kota Naypyidaw.

"Saya ingin mengundang negara mana pun, organisasi mana pun, atau siapa pun di Myanmar untuk datang dan membantu. Terima kasih."

Ia juga menyerukan upaya bantuan berskala besar pasca bencana serta menegaskan bahwa seluruh jalur telah dibuka untuk memfasilitasi masuknya bantuan asing.

x|close