Ntvnews.id, Jakarta - Kasus pelecehan seksual kembali mencuat di ruang publik dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kali ini, seorang perempuan menjadi korban tindakan asusila di Stasiun Tanah Abang pada malam ketiga perayaan Idulfitri, Rabu, 2 April 2025.
Peristiwa yang mengejutkan itu diungkap melalui unggahan akun Instagram seorang pengemudi taksi online, @indra_papsky, sebagaimana dikutip oleh NTVnews.id.
Dalam unggahannya, pemilik akun menampilkan video seorang penumpang yang menceritakan pengalaman pahit yang baru saja dialaminya.
Insiden bermula saat korban baru saja turun dari KRL dan merasa dirinya diikuti oleh seorang pria dari peron hingga ke bagian bawah stasiun Tanah Abang.
Baca Juga: Gugatan Pelecehan Seksual Sean Diddy Combs Ditolak karena Anonimitas Penggugat
Situasi menjadi semakin menegangkan ketika korban menaiki eskalator. Pria tersebut diduga menyemprotkan cairan yang diduga kuat adalah sperma ke bagian belakang celana korban.
Dalam kondisi yang sangat terguncang dan trauma, korban menangis sembari menceritakan kejadian tersebut kepada Indra yang saat itu menjemputnya sekitar pukul 19.55 WIB dengan tujuan ke kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Korban mengaku telah mencoba untuk membuat laporan, tetapi diarahkan ke stasiun lain untuk menindaklanjuti aduannya.
“Sudah lapor, terus disuruh ke Stasiun Juanda,” kata korban kepada sopir.
Mengutip dari Antara, pihak KAI Commuter segera memberikan respons terhadap laporan dugaan tindakan pelecehan tersebut. Setelah menerima informasi, petugas langsung dikirim ke lokasi kejadian, tetapi saat mereka tiba, pelaku sudah tak terlihat di area stasiun dan korban pun sudah pergi meninggalkan tempat.
Baca Juga: Seorang Dokter Lakukan Pelecehan ke Hampir 300 Pasiennya, Sebagian Besar Anak-anak!
“Laporan segera ditindaklanjuti lewat sistem kamera pengawas (CCTV) analytic untuk melacak terduga pelaku,” ujar Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan.
Rekaman CCTV menunjukkan sosok pria yang mengikuti korban dari dalam kereta hingga ke hall bawah stasiun dan melakukan gerakan mencurigakan. Saat ini, wajah pria tersebut telah dimasukkan ke sistem pengenalan wajah pada CCTV analytic milik KAI Commuter. Jika yang bersangkutan kembali terpantau di area stasiun, sistem akan secara otomatis mengirimkan peringatan kepada petugas.
Salah satu akun media sosial yang menyebarkan informasi mengenai kejadian ini juga telah dihubungi oleh pihak KAI Commuter guna dimintai keterangan lebih lanjut. Namun, hingga kini, mereka masih menunggu tanggapan dari pemilik akun tersebut.
Sebagai langkah lanjutan, KAI Commuter menegaskan komitmennya dalam memperketat pengawasan serta menjalin koordinasi dengan aparat penegak hukum guna mengusut tuntas dugaan pelecehan seksual yang terjadi di area stasiun.
“Kami mengimbau seluruh pengguna kereta untuk tidak ragu melapor jika melihat atau mengalami tindakan tidak senonoh di stasiun. Jangan takut untuk berteriak atau meminta bantuan,” tegas Leza.
Kejadian ini menjadi peringatan bahwa tindak pelecehan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, termasuk di tempat umum seperti stasiun kereta. Diperlukan keberanian dari para korban untuk melapor serta respon cepat dari pihak berwenang agar pelaku dapat segera ditangkap dan tidak mengulangi perbuatannya.