Ntvnews.id, Bangkok - Thailand masih sangat memuliakan institusi kerajaan. Siapa pun yang dianggap menghina raja bisa dikenai hukuman penjara, termasuk seorang dosen terkenal asal Amerika Serikat ini.
Dikutip dari Reuters, Senin 7 April 2025, Paul Chambers, seorang akademisi ternama dari Amerika Serikat, kini tengah menghadapi proses hukum atas dugaan penghinaan terhadap Raja Maha Vajiralongkorn.
Kasus ini termasuk salah satu dari sedikit perkara hukum lese majeste atau dugaan penghinaan terhadap raja Thailand yang melibatkan warga negara asing (WNA).
Kepolisian Kerajaan Thailand telah melaporkan Chambers, yang diketahui sebagai pengajar di Universitas Naresuan, karena pernyataannya saat mengikuti sebuah diskusi daring.
Baca Juga: Thailand Bakal Tetap Adakan Festival Air Songkran
"(Chambers dituduh) menghindar atau menunjukkan kebencian terhadap raja, ratu, pewaris takhta, atau wali kerajaan," demikian bunyi surat pemanggilan dari polisi Thailand, yang salinannya dikutip oleh AFP.
Selain itu, dia juga dituduh "menyebarkan data palsu yang bisa mengancam keamanan nasional."
Chambers menyatakan bahwa tuduhan ini muncul dari komentarnya saat mengikuti sebuah webinar pada tahun 2024. Dalam sesi tanya jawab, ia membahas relasi antara institusi militer Thailand dan kerajaan.
"Saya yakin saya orang non-Thailand pertama dalam beberapa tahun terakhir yang menghadapi tuduhan ini," ujarnya.
Baca Juga: Gempa Dahsyat Myanmar-Thailand Renggut 26 Nyawa, Puluhan Orang Masih Hilang
Meski mengaku merasa tertekan oleh tuduhan tersebut, Chambers menyampaikan bahwa ia mendapatkan banyak dukungan dari kolega-koleganya di universitas serta dari pihak kedutaan besar AS.
Raja Thailand memang dikenal tidak mentoleransi kritik. Setiap individu yang dinilai menghina atau bahkan mengkritik raja berisiko dijatuhi hukuman penjara hingga 15 tahun.
Tindakan semacam itu bisa dijerat melalui Pasal 112 dalam hukum pencemaran nama baik kerajaan. Para pengamat menilai langkah ini sebagai bentuk upaya kerajaan untuk membungkam suara-suara berbeda di Thailand.