Ntvnews.id, Gaza - Serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan setidaknya 32 korban jiwa, dengan mayoritas di antaranya adalah wanita dan anak-anak, menurut laporan pejabat kesehatan setempat pada Minggu, 6 April 2025.
Melansir dari APNews, serangan ini terjadi setelah Israel mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas pada bulan lalu, melanjutkan ofensif untuk mendesak kelompok militan tersebut mencapai kesepakatan baru yang meliputi gencatan senjata dan pembebasan sandera yang masih ditahan.
Menurut laporan dari rumah sakit dan saksi mata, serangan terbaru ini menambah daftar panjang korban yang jatuh dalam konflik ini. Di antaranya, tubuh seorang balita ditemukan tergeletak di atas tandu darurat.
Serangan tersebut juga menewaskan seorang jurnalis wanita, yang bekerja dengan penuh dedikasi. Ibu dari jurnalis tersebut, Amal Kaskeen, mengungkapkan perasaan kehilangan yang mendalam, mengatakan bahwa putrinya adalah sosok yang mencintai jurnalisme dan tidak terlibat dalam kekerasan ini.
"Putri saya tidak bersalah. Dia tidak terlibat apa pun, dia mencintai dan memuja jurnalisme,” katanya.
Kondisi Gaza akibat serangan Israel (Antara)
Di kamp pengungsi Jabaliya, Gaza utara, penembakan Israel menewaskan empat orang, sementara serangan lainnya di Kota Gaza mengakibatkan sedikitnya enam orang tewas, termasuk tiga anak-anak, saat mereka sedang menunggu di luar toko roti.
Militer Israel juga mengeluarkan perintah untuk mengungsi bagi warga Palestina yang tinggal di beberapa daerah di Deir al-Balah, wilayah Gaza tengah, setelah serangan roket yang berasal dari Gaza.
Serangan ini menjadi rangkaian tembakan terbesar yang dilakukan Hamas sejak konflik ini kembali memanas setelah gencatan senjata berakhir.
Meskipun beberapa proyektil berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome, roket yang meluncur ke kota Ashkelon menimbulkan kerusakan, meskipun hanya ada satu laporan korban cedera ringan.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sedang dalam perjalanan menuju Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump.
Mereka berencana membahas situasi yang semakin memanas di Gaza, dengan Trump yang disebut-sebut ingin segera mencari solusi untuk mengakhiri konflik tersebut.