Jurnalis Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Gaza Selatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Apr 2025, 17:56
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Press Press (Jakarta Islamic Centre)

Ntvnews.id, Palestina - Dunia kembali berduka atas gugurnya seorang jurnalis Palestina dalam serangan udara yang dilancarkan oleh militer Israel pada Senin, 7 April 2025 dini hari waktu setempat.

Serangan tersebut menghantam sebuah tenda yang digunakan sebagai pos liputan media lokal di kompleks Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza Selatan.

Melansir dari Reuters, menurut keterangan petugas medis dan Serikat Jurnalis Palestina, insiden memilukan itu juga melukai sembilan jurnalis lainnya—beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

Helmy al-Faqawi, jurnalis yang menjadi korban jiwa, dikenal luas atas dedikasinya dalam menyuarakan kondisi kemanusiaan di wilayah konflik.

Rekaman video yang telah diverifikasi menunjukkan suasana mencekam ketika para saksi mata berupaya memadamkan api yang melalap tenda pers.

Bangunan dan perabotan di dalamnya, termasuk peralatan peliputan, terbakar habis. Gambar memilukan jurnalis yang terbakar serta usaha penyelamatan oleh rekan-rekannya menyebar luas di media sosial. Hingga saat ini, otoritas Israel belum memberikan tanggapan atas serangan tersebut.

Ilustrasi wartawan. (Shutterstock) Ilustrasi wartawan. (Shutterstock)

Puluhan jurnalis, keluarga, dan warga sekitar menghadiri prosesi pemakaman Helmy al-Faqawi. Jenazahnya dibawa dengan tandu medis, dibalut kain putih, dan dilapisi jaket antipeluru biru—simbol dedikasi seorang jurnalis di medan konflik.

"Kami akan terus menyampaikan pesan dan menyampaikan kebenaran ke seluruh dunia. Ini adalah tugas kemanusiaan kami," kata rekan jurnalis, Abd Shaat.

Kematian al-Faqawi menambah daftar panjang jurnalis yang menjadi korban dalam agresi militer Israel di Gaza. Sejak Oktober 2023, lebih dari 210 jurnalis telah tewas, berdasarkan data dari Persatuan Jurnalis Palestina.

Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina di Tepi Barat mengecam keras insiden ini, menyebutnya sebagai bentuk “pembunuhan di luar hukum” yang bertujuan membungkam suara media dan mengintimidasi para pewarta.

Sementara itu, menurut laporan dari otoritas kesehatan setempat, setidaknya 20 warga Palestina tewas dalam serangan Israel pada hari yang sama.

Jumlah korban jiwa akibat operasi militer Israel sejak Oktober 2023 telah melampaui 50.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

x|close