Ribuan Orang Gelar Aksi Protes Perubahan Kebijakan Trump di LA

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Apr 2025, 19:15
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Para pengunjuk rasa berkumpul untuk menentang kebijakan kontroversial yang diresmikan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump di Grand Park, pusat kota Los Angeles, California, Amerika Serikat. Para pengunjuk rasa berkumpul untuk menentang kebijakan kontroversial yang diresmikan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump di Grand Park, pusat kota Los Angeles, California, Amerika Serikat. (Antara/Xinhua/Qiu Chen/aa.)

Ntvnews.id, Jakarta - Pada Sabtu, 5 April 2025, ribuan orang berkumpul di pusat kota untuk mengungkapkan protes terhadap perubahan besar yang diusung oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Elon Musk terhadap struktur pemerintahan federal.

Aksi ini merupakan bagian dari kampanye "Hands Off", yang berhasil memobilisasi lebih dari 1.200 peserta unjuk rasa di seluruh 50 negara bagian AS serta kota-kota di luar negeri, seperti Kanada, Meksiko, dan sejumlah wilayah di Eropa.

Para pengunjuk rasa berkumpul di Pershing Square untuk menyuarakan penolakan terhadap apa yang mereka anggap sebagai "serangan terhadap keluarga, pekerjaan, layanan kesehatan, dan jaminan sosial" yang dilakukan oleh pemerintahan Trump dan Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE). Departemen ini, yang dipimpin oleh Musk, bertujuan untuk menyederhanakan struktur lembaga-lembaga federal. 

"Hanya kekuatan rakyat yang dapat menghentikan mereka sekarang," kata Brad K. dari Altadena kepada Xinhua dalam unjuk rasa tersebut. 

Baca juga: Lebih dari 50 Negara Desak Pencabutan Tarif Impor Baru AS 

"Waktunya untuk pemberontakan massal! Hanya dengan turun ke jalan dalam protes besar-besaran kita dapat menghentikan pencurian ini dan menyelamatkan jaminan sosial, program-program minoritas, para veteran, dan warga lanjut usia," ujar Brad. 

Evelyn M., seorang ekonom dari Burbank, menyampaikan kepada Xinhua bahwa pemerintah telah menghabiskan tabungan Jaminan Sosial mereka. "Ini adalah skenario yang tidak manusiawi dan merugikan semua pihak dengan konsekuensi petaka besar menghadang di depan," katanya.

Linda Falcao, yang kini berusia 65 tahun, mengatakan bahwa dia telah menyisihkan sebagian pendapatannya untuk Jaminan Sosial sejak masih muda. Dengan penuh semangat, wanita lansia ini ikut serta dalam aksi protes, sambil berteriak, "Itu uang kami!"

Para peserta demo juga membawa spanduk-spanduk berisi pesan protes dan meneriakkan berbagai macam slogan yang mengkritik kebijakan Trump dan Musk, dengan menilai bahwa keduanya sedang merusak demokrasi dan kesejahteraan sosial di Amerika Serikat.

"Lawan Fasisme! Trump bukan Raja kita!" teriak Max P., seorang pengunjuk rasa lainnya. "Orang kaya yang serakah mencuri dari orang miskin dan warga kelas menengah!" 

"Kami di sini berjuang untuk jiwa Amerika," kata seorang warga bernama Angela C. Dia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Trump akan membuat AS menjadi "perundung menyedihkan yang mengacungkan tongkat besar sebagai ancaman untuk mengeksploitasi semua negara lain di dunia."

Wayne Hoffman, seorang pensiunan manajer keuangan, mengkritik kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Trump, dengan menyatakan bahwa kebijakan ini berpotensi menimbulkan dampak merugikan yang signifikan bagi petani dan investor. 

Aksi unjuk rasa di Los Angeles mencerminkan protes serupa yang digelar di berbagai kota di California Selatan, seperti Pasadena, Torrance, Santa Ana, dan Riverside.

Protes yang berlangsung secara nasional ini mendapat dukungan dari Senator AS Bernie Sanders dan anggota parlemen Alexandria Ocasio-Cortez. Keduanya tengah melakukan tur bertema "Melawan Oligarki" di sejumlah negara bagian AS.

Kampanye mereka semakin memperkuat pesan protes dengan menggelar unjuk rasa di tujuh negara bagian, yang disaksikan secara daring oleh jutaan orang. Selanjutnya, Sanders dan Ocasio-Cortez akan melanjutkan tur mereka di Los Angeles pada 12 April, yang diprediksi akan menarik perhatian ribuan peserta. 

"Bersatu kita teguh!" teriak Sharon B. dalam aksi unjuk rasa pada Sabtu itu. "Ini baru permulaan!".

(Sumber: Antara)  

x|close