Ntvnews.id, Ankara - Sebuah pesawat milik Virgin Atlantic terpaksa mendarat di sebuah bandara militer terpencil di Turki, membuat para penumpangnya cemas selama hampir dua hari.
Penerbangan tersebut dijadwalkan berangkat dari London menuju Mumbai, India pada Jumat, 4 April 2025 malam. Namun, pesawat dengan nomor penerbangan VS358 yang lepas landas dari Bandara Heathrow pukul 11.40 waktu setempat itu harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Diyarbakır, Turki, sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
"Penerbangan VS358 dari London Heathrow ke Mumbai pada tanggal 2 April dibatalkan karena pengalihan medis yang mendesak ke bandara Diyarbakir di Turki dan pemeriksaan teknis berikutnya yang diperlukan," kata pihak Virgin Atlantic, dikutip dari The Independent UK, Selasa, 8 April 2025.
"Keselamatan dan keamanan pelanggan dan kru kami selalu menjadi prioritas utama kami dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan." tambahnya.
Usai mendarat darurat, pesawat Airbus A350-1000 mengalami gangguan teknis akibat melakukan hard landing dan dinyatakan tidak layak terbang untuk sementara waktu.
Baca Juga: Hacker Serang Bandara Malaysia dan Minta Tebusan Rp165 M, PM Anwar Tolak Bayar
Para penumpang yang harus menunggu di bandara mengaku tidak mendapatkan kejelasan terkait kelanjutan perjalanan mereka ke India. Maskapai kemudian menyampaikan bahwa penerbangan lanjutan ke Mumbai dari Diyarbakır akan dijadwalkan ulang pada Jumat pukul 10.00 pagi waktu setempat.
"Dengan persetujuan teknis yang diperlukan saat ini, kami akan melanjutkan penerbangan VS1358 dari Bandara Diyarbakır sekitar pukul 12.00 waktu setempat pada hari Jumat tanggal 4 April, tiba di Mumbai sekitar pukul 20.30 waktu setempat," demikian keterangan resmi dari maskapai.
Belakangan, pihak berwenang mengonfirmasi bahwa pesawat akhirnya mendarat di Mumbai pada Jumat malam.
Selama menunggu, banyak penumpang menyuarakan kekecewaan mereka melalui media sosial. Mereka menyebut kondisi penampungan sangat minim dan pelayanan tidak memadai.
"Keluarga saya beserta 250+ penumpang telah diperlakukan tidak manusiawi oleh @virginatlantic," tulis salah satu penumpang bernama Hanuman Dass melalui X.
"Sudah 30 jam sejak penerbangan @VirginAtlantic meninggalkan London dan kami sangat terkejut dengan kurangnya rasa kemanusiaan dan perlakuan terhadap warga negara #India dan #Inggris. Istri dan anak-anak saya hanya diberi satu bantal untuk 3 orang dan tidak ada selimut dan harus duduk di ruang terbatas bersama 300 orang."
Baca Juga: Layanan Porter Serambi MyPertamina Bandara: Porter Gratis Bikin Mudik Lebih Praktis
Beberapa penumpang juga mengeluhkan hanya tersedia satu toilet untuk ratusan orang, serta kurangnya makanan dan fasilitas dasar seperti selimut dan bantal.
Preeti Sharma Menon, seorang politisi asal Mumbai yang juga berada dalam penerbangan tersebut, menyebut ada penumpang yang sedang hamil dan lanjut usia di antara mereka yang terlantar.
"Sudah 24 jam dan tidak ada satu pun perwakilan maskapai yang menemui penumpang," ujarnya.
"Mereka hampir tidak punya makanan, satu toilet di antara 275 penumpang, ponsel kehabisan baterai karena tidak punya adaptor Turki. Ada bayi, ibu hamil, penderita diabetes, dan orang tua dalam cobaan ini."
Ia menambahkan bahwa tekanan dari penumpang, otoritas India, dan media akhirnya membuat Virgin Atlantic mengambil tindakan untuk mengevakuasi para penumpang.
Pada Kamis malam, para penumpang akhirnya dipindahkan ke hotel untuk menginap. Virgin Atlantic menyatakan sebagian besar penumpang telah diberikan akomodasi sebelum melanjutkan perjalanan ke Mumbai. Dilaporkan oleh News18, maskapai tersebut telah menyediakan fasilitas hotel dan berupaya mencari solusi terbaik agar penumpang bisa segera tiba di tujuan.
"Kami ingin meminta maaf dengan tulus atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan."
Kedutaan Besar India di Turki turut turun tangan dengan menghubungi pihak maskapai, pengelola bandara Diyarbakir, serta Kementerian Luar Negeri Turki.
"Melalui koordinasi misi, perawatan yang tepat diberikan kepada para penumpang. Kami sedang berdiskusi dengan otoritas terkait untuk penyelesaian masalah ini secepatnya dan pengaturan penerbangan alternatif ke Mumbai bagi para penumpang yang terlantar," demikian pernyataan dari Kedutaan India melalui X.