Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan. (Antara)
Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri.
Menurut Dasco, komunikasi antara jajaran elite Partai Gerindra dan PDI Perjuangan telah terjalin cukup intens dalam rangka mempersiapkan pertemuan dua tokoh penting tersebut.
"Sudah ada obrolan agar pertemuan kedua tokoh segera terlaksana," ujar Dasco melalui pernyataan tertulis, dikutip dari Antara, Selasa, 8 April 2025.
Ia menjelaskan bahwa komunikasi tersebut sempat dibahas dalam momentum halalbihalal yang berlangsung di kediaman Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, pada Rabu, 2 April 2025. Namun, Dasco belum bisa memberikan kepastian terkait waktu dan tempat pertemuan Prabowo dengan Megawati.
Baca Juga: Dasco Datangi Gedung Bursa di Tengah IHSG Anjlok
"Yang pasti tujuannya adalah untuk silaturahmi dan mempererat hubungan antara keduanya," tambahnya.
Sebelumnya, Ragowo Hediprasetyo atau yang dikenal sebagai Didit, anak dari Presiden Prabowo, telah lebih dahulu bersilaturahmi ke kediaman Megawati Soekarnoputri dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1446 H/2025 M.
Di sisi lain, Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia, Yakub F Ismail, menilai bahwa Dasco memiliki posisi strategis dalam memfasilitasi komunikasi antara kedua belah pihak, bahkan menjadi figur kunci dalam rencana pertemuan ini.
Ia menjelaskan bahwa meski tidak selalu tampil di hadapan publik, peran Dasco sangat krusial dalam membangun komunikasi informal yang memiliki arti penting.
Baca Juga: Dasco Tegaskan Jaga Supremasi Sipil di Revisi UU TNI
"Perannya sangat penting di balik upaya pematangan komunikasi pertemuan kedua figur," kata Yakub.
Ia juga menyatakan harapannya agar pertemuan antara Prabowo dan Megawati dapat segera terwujud untuk menyatukan visi dalam pembangunan nasional.
"Bangsa ini terlalu banyak terlibat dalam perpecahan, baik karena perbedaan sikap politik maupun strategi pembangunan. Diperlukan penyatuan visi dan gerakan agar energi bangsa dapat dikonsolidasikan untuk kemajuan bersama," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
