Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Seorang pria berusia 46 tahun diduga mencoba membuka pintu darurat bagian belakang pesawat saat penerbangan berlangsung.
Dilansir dari AFP, Rabu, 9 April 2025, menyebut bahwa setelah upaya pertamanya, pria tersebut dipindahkan oleh pramugari ke kursi di bagian tengah pesawat. Namun, ia kembali berusaha membuka pintu darurat untuk kedua kalinya.
Saat mencoba lagi, pria itu kembali ditahan oleh pramugari. Namun, situasi semakin memburuk ketika ia menyerang pramugari tersebut.
Atas tindakannya, pria tersebut kini menghadapi dua dakwaan terkait membahayakan keselamatan penerbangan serta satu dakwaan karena menyerang awak kabin. Ia dijadwalkan hadir di Pengadilan Lokal Downing Centre pada Rabu, 9 April 2025, dengan masing-masing pelanggaran dapat diancam hukuman penjara hingga 10 tahun.
Inspektur Davina Copelin dari AFP menegaskan bahwa tindakan berbahaya di dalam pesawat tidak akan ditoleransi.
Baca Juga: Miris, Ratusan Penumpang Pesawat Terdampar Hampir 2 Hari di Bandara
“Perilaku pria ini sangat berisiko dan bisa saja berakhir tragis. Penumpang maupun kru pesawat seharusnya tidak perlu menghadapi aksi kekerasan atau tidak terkendali selama penerbangan,” ujar Copelin.
Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang melakukan tindakan kriminal di pesawat, khususnya yang membahayakan keselamatan penerbangan.
Maskapai AirAsia X juga mengonfirmasi bahwa insiden tersebut terjadi dalam penerbangan D7220 rute Kuala Lumpur–Sydney.
“Awak kabin kami, yang telah dilatih secara profesional, segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin keselamatan seluruh penumpang dan kru. Tidak ada ancaman langsung terhadap keselamatan selama insiden berlangsung,” demikian pernyataan resmi AirAsia X.
Baca Juga: Viral Penumpang Pesawat Tantrum Mau Buka Pintu Pesawat Tujuan Bali-Australia
Mereka juga menegaskan bahwa perusahaan memiliki kebijakan nol toleransi terhadap segala bentuk perilaku tidak pantas, dan telah melaporkan kejadian itu ke AFP serta otoritas terkait setibanya pesawat di Sydney.
Peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari setelah insiden serupa menimpa penerbangan Jetstar JQ34 dari Denpasar ke Melbourne pada 31 Maret 2025. Dalam penerbangan itu, seorang wanita berusaha membuka pintu darurat di tengah penerbangan.
Tindakan tersebut memicu alarm di dalam kabin. Awak pesawat segera bertindak dan mendapat bantuan dari seorang polisi yang kebetulan tidak sedang bertugas di dalam pesawat. Karena insiden tersebut, pesawat yang membawa lebih dari 200 penumpang harus kembali ke Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar setelah terbang selama dua jam.