Ntvnews.id, Jakarta - Portal berita Tempo terkena serangan siber berupa Distributed Denial of Service (DDoS). Serangan berlangsung sepanjang Selasa, 8 April 2025. Serangan diketahui mulai terjadi, sejak satu hari sebelumnya, bersamaan dengan terbitnya laporan investigasi mereka berjudul "Tentakel Judi Kamboja".
"Memang ada serangan (DDoS) masih masif dan terorganisir. Puncaknya tadi malam," ujar Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra, Rabu, 9 April 2025.
Menurut dia, serangan DDoS sudah pernah dialami situs berita Tempo. Namun, kali ini serangan yang mereka alami agak berbeda. Serangan DDoS baru berkurang pada malam hari.
"Serangan seperti ini sebelumnya sudah kami alami, tadi kejadian kemarin berbeda polanya. Sangat masif dan baru mereda pukul 21.00-22.00," jelas Setri.
Sebelumnya, Wakil Pemimpin Redaksi Tempo Bagja Hidayat menyebut serangan ke situs berita Tempo mencapai ratusan juta serangan.
"Terjadi serangan pukul 12.00-13.00 kemarin dengan lebih dari 120 juta serangan ke web Tempo yang membuat server sempat down tapi bisa diantisipasi dengan segera. Kemarin pusat serangan dari Jerman," ujarnya, Selasa, 8 April 2025 malam.
Serangan berlanjut pada keesokan harinya dengan skala yang lebih besar, lebih terorganisir, dan memanfaatkan server di banyak negara, bukan cuma di Jerman. Salah satu asal serangan baru berasal dari negara Kamboja.
Bagja mengaku pihaknya belum bisa memastikan apakah serangan ini terkait dengan pemberitaan judi online yang baru mereka terbitkan. Walau demikian, menurutnya serangan dengan terbitnya laporan itu waktunya cukup berdekatan.
Akibat serangan DDoS, sebagian besar konten Tempo tak dapat diakses publik. Bagja lantas menyampaikan permohonan maaf kepada pembaca atas gangguan tersebut, dan memastikan pihaknya mengatasi situasi.
Sementara, Heru Tjatur, Chief Technology Officer PT Info Media Digital, penerbit Tempo.co, menjelaskan, serangan siber ini dilakukan dengan mengirimkan jutaan request atau permintaan ke server secara bersamaan dari berbagai sumber, agar tampak seperti berasal dari pengguna sah. Hal itu mengakibatkan pengguna Tempo atau publik menjadi sulit mengakses informasi yang telah terbit.
"Karena itu tujuan utama serangan DDoS," ucap Tjatur.
Berdasarkan sistem pemantauan pada Selasa siang, total lebih dari 478 juta request dalam rentang waktu pukul 12.45 hingga 14.48 WIB. Dari jumlah tersebut, 340 juta request berhasil disaring melalui mekanisme managed challenge, 95 juta diblok, dan 26 juta koneksi langsung diputus.
Total serangan tiga hari terakhir 1,7 miliar request. Mayoritas sumber serangan berasal dari penyedia layanan internet lokal seperti MSN dan Telkomnet (Telkom Group).