Menhan AS Lontarkan Pernyataan yang Buat China Geram!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Apr 2025, 06:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Logo Pentagon, markas pertahanan Amerika Serikat Logo Pentagon, markas pertahanan Amerika Serikat ((Antara))

Ntvnews.id, Wahington DC - Pemerintah China menyatakan kemarahannya atas pernyataan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pete Hegseth, yang menuding China sebagai ancaman terhadap aktivitas di Terusan Panama.

"Pejabat-pejabat senior AS telah menyerang China dengan jahat, mencemarkan nama baik dan merusak kerja sama China-Panama, sekali lagi mengungkap sifat intimidasi Amerika Serikat," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers, dikutip dari AFP, Kamis, 10 April 2025.

Sebelumnya, Hegseth memperingatkan bahwa Terusan Panama terus berada dalam situasi yang mengkhawatirkan. Dalam kunjungannya ke Panama pada Selasa, 8 April 2025 waktu setempat, kepala Pentagon itu menegaskan bahwa Washington tidak akan membiarkan China mengganggu stabilitas jalur pelayaran penting tersebut.

Baca Juga: Efisiensi Juga, Pentagon Mulai PHK Pegawai Pekan Depan

Hegseth merupakan pejabat tinggi AS kedua yang melakukan kunjungan ke Panama sejak Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden. Trump sendiri telah menegaskan niatnya untuk "mengambil alih" terusan yang dibangun oleh Amerika Serikat itu, sebagai upaya menahan dominasi China yang dianggap berlebihan di wilayah tersebut.

"Saat ini, Terusan Panama menghadapi ancaman terus-menerus," ujar Hegseth dalam pidato di markas kepolisian dekat pintu masuk jalur pelayaran Terusan Panama.

"Amerika Serikat tidak akan membiarkan komunis China atau negara lainnya mengancam operasi atau integritas terusan tersebut," tegasnya.

Terusan yang usianya sudah lebih dari seratus tahun itu dibangun oleh AS dan kemudian diserahkan kepada pemerintah Panama pada tahun 1999.

Baca Juga: Pentagon Sebut Tentara Korea Utara Sudah Berada di Dekat Perbatasan Ukraina

Saat ini, dua pelabuhan di masing-masing ujung terusan yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik dioperasikan oleh perusahaan asal Hong Kong, Panama Ports. Jalur ini dilewati sekitar lima persen dari total pelayaran dunia.

Pemerintahan Trump terus mendorong Panama agar mengurangi keterlibatan China di wilayah tersebut, yang menurut AS dapat mengancam keamanan nasional.

"Saya ingin menjelaskan dengan sangat jelas. China tidak membangun terusan ini. China tidak mengoperasikan terusan ini. Dan China tidak akan menjadikan terusan ini sebagai senjata," ucap Hegseth.

x|close