Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyampaikan keprihatinannya atas penangkapan tersebut, dengan menyebutnya sebagai situasi yang mengkhawatirkan.
Dilansir dari AFP, Kamis, 10 April 2025, Zelensky menyatakan bahwa pihaknya telah meminta penjelasan resmi dari pemerintah China mengenai keterlibatan dua warganya dalam konflik di Ukraina.
"Militer kami menangkap dua warga negara China yang bertempur bersama pasukan Rusia. Ini terjadi di wilayah Ukraina -- di wilayah Donetsk," kata Zelensky dalam pernyataan yang ia unggah di media sosial.
Baca Juga: Serangan Drone Rusia Melukai 17 Orang di 2 Kota Ukraina
"Kami memiliki dokumen para tahanan ini, kartu bank, dan data pribadi," sebutnya dalam unggahan yang turut menampilkan video dari salah satu warga China yang ditangkap tersebut.
Menanggapi peristiwa ini, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan bahwa penangkapan tersebut menjadi bukti dari sejauh mana dukungan yang diberikan Beijing terhadap Moskow.
Pihak Washington bahkan menyebut kedua orang yang ditangkap itu sebagai "tentara China", meskipun pemerintah Kyiv hanya menyatakan bahwa mereka adalah warga negara China.
"Sangat meresahkan bahwa tentara-tentara China telah ditangkap," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, kepada awak media.
Baca Juga: Capai Kesepakatan, Ini Fakta-fakta Gencatan Laut Hitam Rusia dan Ukraina
"China merupakan pendukung utama Rusia dalam perang di Ukraina. China menyediakan hampir 80 persen dari barang-barang serbaguna yang dibutuhkan Rusia untuk mendukung perang," sebutnya.
"Kerja sama yang berkelanjutan antara kedua kekuatan nuklir ini hanya akan semakin memperburuk instabilitas global dan membuat Amerika Serikat dan negara-negara lainnya menjadi kurang aman, kurang terlindungi, dan kurang sejahtera," ujar Bruce menutup pernyataannya.