Kelakar Adik Kim Jong Un Soal Nuklir Korea Utara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Apr 2025, 08:35
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Korea Utara pada Selasa (7/1/2025) mengumumkan bahwa pihaknya berhasil melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah (IRBM) baru yang dilengkapi hulu ledak hipersonik. Korea Utara pada Selasa (7/1/2025) mengumumkan bahwa pihaknya berhasil melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah (IRBM) baru yang dilengkapi hulu ledak hipersonik. (ANTARA/Anadolu)

Ntvnews.id, Pyongyang - Kim Yo Jong, saudara perempuan dari pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, mengecam inisiatif yang dipimpin oleh Amerika Serikat untuk melakukan pelucutan senjata nuklir terhadap Pyongyang. Ia menyebut bahwa gagasan denuklirisasi di Korea Utara hanyalah sebuah "khayalan".

Pernyataan tersebut muncul setelah delegasi dari Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan bersama di sela-sela pertemuan NATO pekan lalu, yang menyatakan bahwa mereka "menegaskan kembali komitmen tegas mereka untuk denuklirisasi sepenuhnya" Korea Utara.

Dilansir dari KCNA, Kamis, 10 April 2025, Kim Yo Jong menegaskan bahwa setiap upaya untuk membujuk Korea Utara agar menyerahkan senjata nuklirnya merupakan "tidak lebih dari sekadar khayalan yang tidak akan pernah menjadi kenyataan".

Baca Juga: Rusia dan Korea Utara Gak Kena Tarif Impor Baru Trump, Ini Kata Gedung Putih

Lebih lanjut, ia mengatakan, "Jika ada pihak yang secara terbuka berbicara tentang penghentian senjata nuklir... itu merupakan tindakan paling bermusuhan yang mengingkari kedaulatan DPRK," mengacu pada nama resmi Korea Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Ia juga menyindir, "Hal itu hanya mengungkap sepenuhnya kegelisahan AS, Jepang, ROK (nama resmi Korsel-red), yang putus asa karena berbicara tentang 'denuklirisasi' secara bersamaan."

Pernyataan ini menjadi yang kedua kalinya disampaikan Kim Yo Jong dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.

Pada awal Maret lalu, ia juga melontarkan kritik terhadap pemerintah AS menyusul kedatangan kapal induk milik Angkatan Laut AS di pelabuhan Busan, Korea Selatan. Saat itu, ia menuduh pemerintahan Presiden Donald Trump "melanjutkan kebijakan permusuhan pemerintahan sebelumnya".

Baca Juga: Inggris Kecam Peluncuran Rudal Balistik Pertama Korea Utara di 2025

Selama periode pertamanya sebagai presiden, Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang menjabat saat menjalin pertemuan langsung dengan pemimpin Korea Utara, yakni Kim Jong Un, dalam upaya mencari kesepakatan denuklirisasi pada 2018.

Kini setelah kembali menjabat untuk periode kedua, Trump telah menyebut Korea Utara sebagai "kekuatan nuklir".

Sejak pertemuan puncak antara Kim Jong Un dan Trump di Hanoi pada 2019 yang gagal membuahkan kesepakatan, Korea Utara terus mengintensifkan pembangunan kemampuan nuklir dan militer mereka.

x|close