Ntvnews.id
Penilaian tersebut ia sampaikan saat menjawab pertanyaan jurnalis media nasional dalam sesi wawancara yang membahas capaian 150 hari kerja Kabinet Merah Putih, di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, Minggu, 6 April 2025.
"Saya kasih nilai diri saya 6. Masih jauh dari 9, tapi passing grade," ujar Presiden Prabowo yang pernyataannya disiarkan melalui TVRI pada Selasa, 8 April 2025.
Menurut Presiden, angka tersebut menunjukkan bahwa dirinya telah melewati standar minimum, meskipun belum mencapai tingkat kepuasan maksimal. Dengan gaya khasnya, ia pun melontarkan gurauan bahwa dirinya tidak perlu mengikuti remedial meskipun nilainya belum sempurna.
Baca juga: Prabowo Disambut Langsung Erdogan, Istana: Cermin Kedekatan Personal
Lebih lanjut, Presiden mengakui bahwa dirinya ingin bergerak cepat dalam menunaikan berbagai program dan merealisasikan janji-janji politik kepada rakyat. Namun, langkah cepat yang diambil kerap dianggap kontroversial oleh sebagian pihak.
“Sekarang saja saya sudah dibilang koboi, dibilang politik komando. Kasihan menteri-menteri saya, jam 12 malam saya telepon,” selorohnya sambil tersenyum.
Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa kecepatan dan ketegasan merupakan dua hal penting dalam kepemimpinan, terutama dalam menanggapi tantangan yang kompleks.
Ia juga menyiratkan bahwa hambatan struktural di dalam birokrasi dan sistem pemerintahan sering kali menjadi penghalang bagi efektivitas dan efisiensi kerja.
Dengan nada bercanda, Presiden Prabowo menambahkan, “Bagaimana kalau kalian bisa yakinkan MPR-DPR memberi saya mandat … atau siapa yang bisa kasih saya tongkat Nabi Musa?”. (Sumber: Antara)