Ntvnews.id
"Kami akui memang beliau itu punya riwayat paru-paru dan tadi surat tentang riwayat penyakitnya itu dari puskesmas sudah kami serahkan kepada Kepolisian," ujar Sahrul, perwakilan keluarga almarhum, saat dikonfirmasi pada Kamis, 10 April 2025.
Mengenai penyebab pasti kematian, Sahrul menegaskan bahwa pihak keluarga masih menantikan hasil autopsi dari tim kedokteran.
"Kami belum mau berasumsi lebih, karena kami masih menunggu autopsi yang lebih lengkap," tambahnya.
Ia juga meminta agar proses penyelidikan dilakukan secara profesional oleh pihak kepolisian.
"Banyak hal yang harus diungkap, karena prosesnya juga janggal mulai dari ditemukan sampai diambil alih polisi," tegas Sahrul.
Baca juga: Ngamar di Hotel Mangga Besar, Pria Tewas dengan Mulut Berbusa
Sementara itu, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa mereka menemukan sejumlah obat di lokasi kejadian, yakni di dalam kamar Hotel D’Paragon Kebon Jeruk, tempat SW (33), wartawan media daring, ditemukan meninggal pada Jumat, 4 April 2025 malam.
"Beberapa obat ditemukan di kamar korban," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 6 April 2025.
Obat-obatan yang ditemukan di antaranya Promag (obat maag), Mycoral Ketoconazole (obat antijamur), Rifampicin (antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri seperti tuberkulosis), serta Viva White Clean and Mask (produk pembersih wajah).
Lebih lanjut, Ade Ary menyebutkan bahwa berdasarkan pemeriksaan awal oleh tim autopsi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, seperti luka jeratan maupun luka tusuk.
"Adanya memar pada bagian tubuh akibat lebam mayat," jelasnya.
Namun, ia menambahkan bahwa penyebab pasti kematian Situr Wijaya masih harus menunggu hasil pemeriksaan toksikologi, yang bertujuan mendeteksi adanya zat berbahaya dalam tubuh, serta hasil histopatologi untuk menganalisis kondisi jaringan tubuh korban.
(Sumber: Antara)