Prabowo Ungkap Kekaguman pada Sejarah Turki dan Ajak Kerja Sama Wujudkan Keadilan Global

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Apr 2025, 21:19
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Pidato Prabowo di Parlemen Turki. Pidato Prabowo di Parlemen Turki. (YouTube TBMM)

Ntvnews.id, Ankara - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengutarakan rasa kagumnya terhadap sejarah dan kepemimpinan bangsa Turki. Dalam pidatonya di parlemen Turki di Ankara pada Kamis, ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Turki untuk memperjuangkan keadilan di kancah internasional.

“Saya pribadi adalah pengagum sejarah Turki. Saat muda, saya memiliki sosok idola, ikon yang saya kagumi Mustafa Kemal Ataturk dan Fatih Sultan Mehmed Sang Penakluk,” ujar Presiden Prabowo, dikutip dari video di YouTube TBMM - Türkiye Büyük Millet Meclisi, Kamis, 10 April 2025.

Baca Juga: Prabowo Pidato di Parlemen Turki: Saya Akui Agak Grogi

Ia menyampaikan bahwa kekagumannya terhadap Mustafa Kemal Ataturk diwujudkan dengan menghadirkan patung sang tokoh revolusioner di rumah dan kantornya di Jakarta. Menurut Prabowo, Ataturk merupakan lambang dari keberanian, kepemimpinan, patriotisme, serta semangat pantang menyerah yang tidak hanya menginspirasi rakyat Indonesia, tetapi juga negara-negara berkembang di belahan selatan dunia.

Mustafa Kemal Ataturk, lahir pada 19 Mei 1881 dan meninggal pada 10 November 1938, dikenal sebagai tokoh militer dan negarawan revolusioner yang memimpin transformasi besar-besaran di Turki. Sebelum diberi nama belakang Ataturk pada 1934, ia dikenal sebagai Gazi Mustafa Kemal Pasa. Ataturk merupakan pendiri dan Presiden pertama Republik Turki yang berjasa mengubah bentuk pemerintahan dari kekaisaran Ottoman menjadi republik yang modern dan sekuler.

Sementara itu, Mehmed II atau Mehmed Sang Penakluk adalah sultan Ottoman yang dua kali naik takhta (1444–1446 dan 1451–1481). Namanya tercatat dalam sejarah karena berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453, yang menandai berakhirnya Kekaisaran Bizantium dan menobatkan Istanbul sebagai ibu kota baru Kekaisaran Ottoman.

Baca Juga: Prabowo Disambut Langsung Erdogan, Istana: Cermin Kedekatan Personal

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menyinggung kondisi dunia saat ini yang dinamis dan menantang. Ia menilai, dibutuhkan kepemimpinan yang tidak hanya berani, tetapi juga arif dalam mengambil keputusan.

Ia mendorong agar Indonesia dan Turki saling memperkuat peran di tingkat global dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan.

“Jika kita bekerja sama dan menyatukan suara, maka dunia akan lebih mendengar kita,” kata Prabowo.

x|close