Menlu Sebut Telah Ajukan Pertemuan Prabowo-Trump Sejak Pelantikan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Apr 2025, 12:42
thumbnail-author
Alber Laia
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono memberikan keterangan kepada media di Ankara, Turki, Kamis (10/4/2025) malam waktu setempat. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono memberikan keterangan kepada media di Ankara, Turki, Kamis (10/4/2025) malam waktu setempat. (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia telah mengajukan permintaan resmi untuk pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sejak awal Januari 2025, tak lama setelah pelantikan Trump.

Pernyataan tersebut disampaikan Sugiono saat memberikan keterangan kepada awak media di Ankara, Turki, pada Kamis, 10 April 2025.

Baca Juga: Prabowo Tekankan Indonesia dan Turki Tampil Sebagai Kekuatan Positif Dunia

"Kita sudah melayangkan permintaan pertemuan dengan Presiden Trump itu beberapa waktu yang lalu, jauh sebelum (pengumuman pengenaan) tarif sebenarnya," katanya.

Hal ini sekaligus menjadi respons atas wacana pertemuan kedua pemimpin menyusul pengumuman Trump soal penundaan kebijakan tarif resiprokal selama 90 hari terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto memberikan pidato di hadapan para anggota Parlemen Turki <b>(Tangkapan Layar)</b> Presiden Prabowo Subianto memberikan pidato di hadapan para anggota Parlemen Turki (Tangkapan Layar)

Sugiono menegaskan bahwa permintaan pertemuan ini bukanlah langkah reaktif atas kebijakan perdagangan AS, melainkan bagian dari strategi diplomasi aktif Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Washington.

"Kita sudah meminta, sebelum ada (pengenaan tarif). Karena sesaat setelah Presiden Trump dilantik," kata Menlu.

Menurutnya, Kementerian Luar Negeri bersama sejumlah perwakilan pemerintah telah dikirim lebih dulu untuk menjajaki ruang dialog terkait isu perdagangan, investasi, dan hubungan strategis antara Indonesia dan AS.

Pemerintah Indonesia pun disebut telah menyiapkan sejumlah paket negosiasi yang akan dibawa ke Washington D.C. sebagai bagian dari upaya menghadapi kebijakan tarif resiprokal dari AS.

Kebijakan yang diumumkan Presiden Trump pada Rabu, 9 APril 2025, itu sempat mengejutkan banyak negara. Dalam pernyataannya, Trump menunda penerapan tarif resiprokal hingga 90 hari untuk memberi ruang negosiasi kepada lebih dari 75 negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Namun, bea masuk terhadap China tetap dinaikkan drastis hingga 125 persen.

Selain itu, AS juga mengatur ulang tarif dasar 10 persen untuk sektor baja, aluminium, dan mobil ke sejumlah negara. Di sisi lain, Trump mengisyaratkan akan mempertimbangkan peningkatan tarif untuk sektor farmasi jika negosiasi tak membuahkan hasil yang diinginkan.

(Sumber: Antara)

x|close