Menlu Pastikan Evakuasi WNI di Gaza Dilakukan Setelah Para Pemimpin Capai Kesepakatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Apr 2025, 13:06
thumbnail-author
Alber Laia
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono memberikan keterangan kepada media di Ankara, Turki, Kamis (10/4/2025) malam waktu setempat. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono memberikan keterangan kepada media di Ankara, Turki, Kamis (10/4/2025) malam waktu setempat. (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Rencana evakuasi warga sipil Palestina dari Jalur Gaza oleh Indonesia mulai menunjukkan arah yang jelas. Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyampaikan bahwa upaya ini tengah dikonsultasikan secara intensif oleh Presiden Prabowo Subianto dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah.

Dalam lawatan kenegaraannya ke lima negara strategis—Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. Presiden Prabowo membawa misi kemanusiaan yang kuat, membantu korban konflik di Gaza, tanpa intervensi atau agenda tersembunyi.

Baca Juga: Menlu Sebut Telah Ajukan Pertemuan Prabowo-Trump Sejak Pelantikan

"Hasil konsultasi itulah nanti kemudian jadi pertimbangan untuk keputusan terakhirnya seperti apa. Dari situlah kemudian mekanisme-mekanisme yang dijalankan, berdasarkan kesepakatan semua pihak. Jadi harus semuanya sepakat, harus semuanya setuju. Kalau ada yang tidak setuju, kalau ada yang tidak sepakat berarti 'no deal'," kata Menlu Sugiono saat memberikan keterangan kepada media di Ankara, Turki, Kamis 10 April 2025, malam waktu setempat.

Ribuan rumah porak-poranda akibat serangan udara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. <b>(Antara)</b> Ribuan rumah porak-poranda akibat serangan udara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. (Antara)

Sugiono menegaskan bahwa evakuasi ini bukanlah relokasi permanen, melainkan bentuk solidaritas kemanusiaan Indonesia. Fokus utamanya adalah mengevakuasi warga yang terluka, anak-anak yatim piatu, mereka yang mengalami trauma berat, serta pelajar Indonesia yang masih berada di wilayah konflik.

"Semua ini dilakukan harus sukarela dengan persetujuan dari semua pihak yang ada di Palestina. Jadi kita menyampaikan (bahwa) kita siap jika diinginkan, jika dibutuhkan untuk memberikan bantuan. Kita siap jika dibutuhkan untuk menjadi penampung korban-korban luka, anak yatim, kemudian pelajar-pelajar untuk dirawat di Indonesia," kata Menlu.

Presiden Prabowo sebelumnya menyatakan kesiapan Indonesia menampung hingga 1.000 warga Palestina dalam gelombang pertama evakuasi. Mereka akan diprioritaskan berdasarkan tingkat kebutuhan mendesak, seperti korban luka-luka dan anak-anak yang kehilangan keluarga akibat perang.

“Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” kata Presiden saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu 9 April 2025.

(Sumber: Antara)

x|close