Ntvnews.id, Jakarta - Sejumlah wali murid di sebuah sekolah dasar (SD) di Depok, Jawa Barat, mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak yang melibatkan seorang guru di sekolah tersebut.
Oknum guru berinisial S (59 tahun) diduga telah melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap puluhan siswa. Dugaan ini menimbulkan keresahan di kalangan orang tua murid.
Salah satu orang tua siswa, MWR, mengungkapkan bahwa aksi pencabulan oleh oknum guru tersebut telah berlangsung sejak Agustus 2024 hingga Maret 2025, dengan tiga kali insiden. Pada Agustus 2024, tercatat 14 korban dari kelas VI, meskipun hanya 11 anak yang berani mengaku.
“Pada saat itu ada 14 korban sesungguhnya, dari kelas VI, tapi yang berani mengaku hanya 11 korban,” ujar MWR, yang didampingi oleh pegiat media sosial Ronald A Sinaga atau @brorondm, di Depok, Kamis, 10 April 2025.
Modus kejahatan yang diduga dilakukan oleh guru S adalah dengan meraba dan memeluk bagian belakang tubuh korban hingga menyentuh area sensitif. Beberapa korban sempat melaporkan kejadian tersebut kepada orang tua mereka.
“Si anak melapor ke orang tua, kemudian sama orang tuanya diadukan ke sekolah,” jelas MWR.
Pihak sekolah sempat menggelar pertemuan antara oknum guru, yayasan, orang tua, dan komite sekolah untuk membahas penyelesaian kasus ini.
Namun, hingga kini belum ada tindakan tegas seperti surat peringatan, surat pernyataan, atau pemberhentian mengajar hanya skorsing sementara dari mengajar di kelas VI.
“Tapi ternyata sampai kejadian, sampai sekarang surat itu tidak ada,” keluh salah satu orang tua siswa.